Hukum Zakat Profesi: studi komparatif fatwa Muzakarah Jawatankuasa fatwa majlis kebangsaan bagi hal Ehwal Ugama Islam Malaysia dan Dewan Hisbah Persatuan Islam Indonesia

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Shuhaimi, Wan Syauki Wan Mhd (2021) Hukum Zakat Profesi: studi komparatif fatwa Muzakarah Jawatankuasa fatwa majlis kebangsaan bagi hal Ehwal Ugama Islam Malaysia dan Dewan Hisbah Persatuan Islam Indonesia. Other thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Wan Syauki Bin Wan Mhd Shuhaimi_C45217017.pdf

Download (2MB)

Abstract

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu menggambarkan secara sistematis datanya kemudian dianalisis dengan menggunakan metode komparatif. Penelitian ini adalah jenis penelitian library research yang berpusat pada kajian fatwa zakat profesi menurut Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia dan Dewan Hisbah Persatuan Islam Indonesia serta menggunakan karya-karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian. Proses penelitian menemukan bahwa Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia memfatwakan hukum zakat profesi sebagai wajib karena termasuk dalam zakat perniagaan manakala Dewan Hisbah Persatuan Islam pula menolak kewajiban hukum zakat profesi atas dasar zakat merupakan ibadah mahdh}ah yang ketentuannya ditetapkan oleh Allah Swt melalui pensyariatan Rasulullah. Kedua lembaga fatwa tersebut memiliki persamaan yaitu pertama dari segi metode istinbat} hukum yang digunakan secara umum yakni sama-sama menggunakan al-Qur’an, Sunnah, qiya>s, istihsa>n dan maslaha>h mursa>lah. Kedua, persamaan dalam mewajibkan mengeluarkan sebagian dari hasil profesi untuk keperluan umat Islam. Perbedaan juga terdapat dalam fatwa mengenai zakat profesi yaitu Muzakarah Jawatankuasa Fatwa menetapkan hukum zakat profesi sebagai wajib karena termasuk dalam zakat perniagaan, menggunakan metode istinbat} qiyas dalam menentukan hukum zakat profesi, menetapkan bayaran sebanyak 2.5% dari hasil profesi sebagai zakat, tidak mempunyai tempoh haul dan cara menegeluarkan zakat profesi yang berbeda. Manakala Dewan Hisbah pula menolak kewajiban zakat profesi karena zakat adalah ibadah mahdh}ah tetapi mewajibkan infaq profesi, menggunakan metode istinbat} al-qur’an dan hadits yang berbeda dalam menolak kewajiban zakat profesi, tidak menetapkan nisab, haul dan cara mengeluarkan infaq profesi tetapi mengikut keperluan umat Islam pada waktu tersebut. Saran yang terdapat dalam penelitian ini ditujukan kepada golongan aghniya, walaupun ayat tentang kewajiban zakat profesi tidak ditulis secara tegas, namun penggunaan harta benda untuk mendukung dakwah Islam, kemaslahatan ummat dan pelayanan sosial harus ditingkatkan lagi.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Other)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Shuhaimi, Wan Syauki Wan Mhdsyaukiws97@gmail.comC45217017
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorFatwa, Fajruddinandifajruddinfatwa@yahoo.com, andifajruddinfatwa@gmail.com2013067602
Subjects: Fikih > Fikih Perbandingan
Fatwa
Zakat
Keywords: Hukum Zakat profesi; Fatwa Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia; Dewan Hisbah Persatuan Islam Indonesia.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Wan Syauki Wan Mhd SHuhaimi
Date Deposited: 18 Apr 2021 17:55
Last Modified: 18 Apr 2021 17:55
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47576

Actions (login required)

View Item View Item