Toleransi beragama dalam Al-Quran: telaah atas pemikiran KH. Misbah Musthofa dalam tafsir al-Iklil fi Ma'any al-Tanzil

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hambari, Syaddad Ibnu (2021) Toleransi beragama dalam Al-Quran: telaah atas pemikiran KH. Misbah Musthofa dalam tafsir al-Iklil fi Ma'any al-Tanzil. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Syaddad Ibnu Hambari_F12518229.pdf

Download (1MB)

Abstract

Perbincangan terkait toleransi beragama menjadi hal menarik bagi dunia Islam, terlebih setelah peristiwa pengeboman WTC 2001 silam. Peristiwa ini membuat Islam disebut sebagai agama teroris berlanjut stigma radikalis bahkan baru-baru ini anti semitis. Penyematan stigma-stigma tersebut membuat banyak sarjana berusaha menghadirkan kembali sebuah paradigma bahwa Islam adalah agama toleran dan memiliki sifat kasih sayang yang universal. Meski beberapa sarjana Islam kemudian terlampaui memaknai toleransi itu di luar batasnya. Permasalahan yang akan diteliti kali ini adalah pandangan toleransi beragama KH. Misbah Musthofa berkaitan dengan pemahaman beliau terkait pluralisme agama, humanisme dalam beragama, kebebasan beragama sebagai hak manusia, serta paham keseteraan agama yang menjadi dialog hangat era sekarang. Penelitian kali ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data berupa kepustakaan (library research) dan wawancara. Mengingat permasalahan terkait toleransi erat kaitannya dengan kehidupan sosial, maka hasil penelitian akan dianalisis menggunakan teori ilmu sosial profetik. Dengan demikian dapat diketahui kesesuaian pemikiran Kiai Misbah dengan pilar humanisasi, liberasi dan transendensi dalam teori tersebut. Kesimpulan yang dapat penulis rangkum dari penelitian ini adalah; Pertama, Kiai Misbah mengakui bahwa Pluralitas adalah kehendak Allah yang tak dapat dipaksaka dan tidak dapat menjadi alasan dari hilangnya kemanusiaan. Kedua. Sikap kepada seluruh pemeluk agama harus dalam asas kemanusiaan dengan memenuhi hak-hak mereka, sehingga belenggu sistem kehidupan yang merugikan harus dilepaskan. Ketiga. Kebebasan Beragama menjadi hak setiap orang yang tidak dapat dipaksakan, karena Nabi Muhammad sendiri tidak diberi wewenang memaksa. Keempat, pemahaman kesetaraan agama tidak sejalan dengan pemikiran Kiai Misbah yang tetap teguh menyakini Islam sebagai agama yang paling benar.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hambari, Syaddad Ibnuarillah17@gmail.comF12518229
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorNasir, M. Ridlwanm.ridlwannasir@gmail.com2017085003
Thesis advisorThobroni, Ahmad Yusamayusamth71@gmail.com2022077101
Subjects: Tafsir
Toleransi
Keywords: Toleransi Beragama; Misbah Musthofa; al-Iklil Fi Ma’any Al-Tanzil,
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Syaddad Ibnu Hambari
Date Deposited: 09 May 2021 03:46
Last Modified: 09 May 2021 03:46
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/47788

Actions (login required)

View Item View Item