This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hidayat, Muhammad Nashir Tsalits (2021) Konsep ketahanan pangan era pandemi dalam alqur'an. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Nashir Tsalits Hidayat_E93217071.pdf Download (2MB) |
Abstract
Dengan berjalannya waktu, pengertian ketahanan pangan mengalami perkembangan. Pada awalnya, pangan memang difungsikan sebagai pembangunan saja. Namun seiring berjalannya waktu, pangan dikhawatirkan menjadi masalah krusial sehingga ketahanan pangan menjadi perhatian dunia. Ketahanan pangan pada awalnya hanya bermakna kondisi semua orang mendapatkan pangan yang cukup, aman, dan bergizi. Kemudian berkembang hingga sedemikian rupa seperti pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang menjelaskan bahwa ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan di suatu negara hingga tingkat seseorang yang mana tersedianya pangan yang cukup, aman, beragam, bergizi, merata, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sehat, aktif, dan produktif. Pada saat ini, kondisi ketahanan pangan disentuh oleh dampak pandemi yang mana membuat kegelisahan pemerintah hingga seseorang. Masalah rawan pangan bisa saja terjadi jika dampak pandemi tidak diatasi dengan cepat dan tepat. Pada penelitian ini akan meneliti sebuah permasalahan mengenai penafsiran konsep ketahanan pangan pada era pandemi dalam Alqur’an dan bagaimana aktualisasinya pada konteks pandemi masyarakat Indonesia. Dengan itu, diharapkan dapat menemukan jawaban atas masalah yang muncul. Untuk penelitian ini, dilakukan penelitian kepustakaan (library research) sehingga mampu mencari jawaban atas masalah tersebut. Pada akhirnya, ditemukan jawaban dari hasil penelitian bahwa Allah SWT telah memberikan perintah kepada manusia agar dapat mempertahankan hidup dengan makan dan minum dari rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada umat manusia. Salah satunya pada surat Yusuf ayat 47 yang mana Allah SWT memerintahkan manusia untuk bercocok tanam. Adapun untuk menerapkan ketahanan pangan era pandemi, masyarakat dapat memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan tingkat rumah tangga. Pemanfaatan tersebut juga dapat meningkatkan ekonomi keluarga yang tentunya juga dapat menjaga ketahanan pangan negara. Selanjutnya, manusia juga tidak diperbolehkan untuk menerapkan sifat boros pada makanan seperti dalam surat al-An’ām ayat 141 agar tidak memicu terjadinya rawan pangan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Al Qur'an Tafsir |
||||||||
Keywords: | Ketahanan Pangan; Pandemi; Alqur’an. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Nashir Tsalits Hidayat | ||||||||
Date Deposited: | 18 Jul 2021 09:47 | ||||||||
Last Modified: | 18 Jul 2021 09:47 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/48624 |
Actions (login required)
View Item |