Uji aktivitas antifungi ekstrak metanol daun dan umbi keladi tikus (Typhonium flagelliforme) terhadap pertumbuhan Candida albicans

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Purnamasari, Avia Indah (2021) Uji aktivitas antifungi ekstrak metanol daun dan umbi keladi tikus (Typhonium flagelliforme) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Avia Indah Purnamasari_H71217049.pdf

Download (2MB)

Abstract

Candida albicans merupakan jamur penyebab kandidiasis. Pengobatannya dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Antibiotik tersebut memiliki beberapa efek samping seperti mual dan muntah, serta resistensi fungi. Tanaman keladi tikus digunakan sebagai alternatif karena mengandung senyawa aktif yang berpotensi sebagai antifungi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antifungi ekstrak metanol daun dan umbi keladi tikus (Typhonium flagelliforme) terhadap pertumbuhan Candida albicans. Metode uji fitokimia dilakukan secara kualitatif dengan skrining fitokimia. Uji kuantitatif total fenol dan flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Metode untuk mengetahui aktivitas antifungi adalah difusi kertas cakram untuk mengetahui zona hambat dan dilusi tabung untuk mengetahui nilai KHM dan KBM. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 100%, 75%, 50% dan 25% pada uji difusi, sedangkan pada uji dilusi diguanakan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25% dan 3,125%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun keladi tikus mengandung fenol, flavonoid, tanin, saponin dan steroid. Ekstrak metanol umbi keladi tikus mengandung fenol, flavonoid, tanin, saponin dan alkaloid. Kadar total fenol pada daun sebesar 25,13 mg GAE/g dan pada umbi sebesar 12,6 mg GAE/g. Kadar total flavonoid pada daun sebesar 15,33 mg GAE/g dan pada umbi sebesar 9,3 mg GAE/g. Hasil uji Kruskal-Wallis (p=0,032) menunjukkan bahwa pemberian variasi konsentrasi ekstrak berpengaruh terhadap diameter zona hambat. Hasil diameter zona hambat tertinggi ekstrak umbi yaitu 2,05 mm pada konsentrasi 75%. Ekstrak daun memiliki zona hambat tertinggi pada konsentrasi 100% yaitu 2,2 mm. Pada ekstrak kombinasi, zona hambat tertinggi yaitu 2,35 mm pada konsentrasi 100%. Nilai KHM dan KBM tidak dapat ditentukan.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Purnamasari, Avia Indahaviaindah5@gmail.comH71217049
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorAgustina, Evaeva_agustina@uinsby.ac.id2030088901
Thesis advisorFaizah, Hanikhanikfaizah@uinsby.ac.id8927000020
Subjects: Biologi
Keywords: Antifungi; Candida albicans; keladi tikus; KHM dan KBM; zona hambat.
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: Avia Indah Purnamasari
Date Deposited: 04 Aug 2021 13:44
Last Modified: 04 Aug 2021 13:44
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49122

Actions (login required)

View Item View Item