This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Jalaluddin, Muhammad (2021) Konsep menanggulangi krisis pangan dalam Al-Qur'an : telaah interpretasi QS. Yusuf Ayat 46-49 dalam tafsir al-Manar dan al-Maraghi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Muhammad Jalaluddin _E03217035.pdf Download (1MB) |
Abstract
Bahaya krisis pangan menjadi momok paling menakutkan di dunia. Hal tersebut juga telah dikisahkan dalam Alquransurah Yusuf ayat 46-49. Untuk lebih memahami mengenai keadaan tersebut penelitian ini menggunakan kitab tafsir al- Maraghi karya Mustafa al-Maraghi dan tafsir al-Manar karya Muhammad Abduh yang memiliki keserasian antara keduanya dalam hal corak penafsirannya. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1.) Bagaimana penafsiran surahYusuf ayat 46-49dalam tafsir al-Manar dan al-Maraghi?, 2.) Bagaimana relevansi penafsiran surah Yusuf ayat 46-49 terhadap penanganan krisis pangan? Penelitian ini bertujuan untuk, yang pertama, mendeskripsikan tanggapan dari mufassir dalam menafsirkan surah Yusuf ayat 46-49 pada tafsir al-Manar dan al- Maraghi yang berisikan tentang penanganan krisis pangan. Yang kedua, mendeskripsikan relevansi dari penafsiran surah Yusuf ayat 46-49 tersebut terhadap fenomena krisis pangan jika terjadi di Indonesia sebagai solusi. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian library research dengan metode kualitatif. Metode analisis yang digunakan dalam hal ini adalah deskriptif- analisis. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini ialah pendekatan muqaran. Adapun sumber data primer yang dipakai dalam penelitian ini adalah Alquran, Tafsir al-Manar, dan Tafsir al-Maraghi. Dan sumber data sekunder yang berkaitan dengan penelitian ini adalah berupa buku-buku, jurnal, artikel, dan sumber bacaan lainnya. Hasil dari penelitian yang dikaji ini adalah dijelaskan mengenai kisah Nabi Yusuf AS dalam menangani krisis pangan yang tertuang dalam surat Yusuf ayat 46- 49. Pada masa itu, Nabi Yusuf menyarankan pemerintah Mesir agar menyiapkan strategi guna menghadapi masa paceklik selama tujuh tahun. Nabi Yusuf memberi saran kepada raja dengan perencanaan strategis untuk membangun ketahanan pangan yang kuat. Yaitu produksi massal gandum dan manajemen stok pangan, serta menerapkan kepada masyarakatnya supaya hidup hemat dalam mengkonsumsi makanan. trategi ketahanan pangan yang dilakukan oleh Nabi Yusuf adalah terkait kebutuhan akan makanan pokok. Masing-masing setiap daerah memiliki makanan pokoknya sendiri. Dalam hal ini, sistem ketahanan pangan Nabi Yusuf dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil pertanian, pemahaman terkait cuaca dan bencana alam sekitar, dan mengonsumsi bahan pangan secara proposional atau sesuai kebutuhan, tidak secara berlebihan untuk mencegah adanya musibah di masa mendatang.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama > Agama dan Ilmu Pengetahuan | ||||||||
Keywords: | Krisis Pangan; al-Qur’an; Tafsir al-Manar dan al-Maraghi. | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||||
Depositing User: | Muhammad Jalaluddin | ||||||||
Date Deposited: | 15 Aug 2021 04:42 | ||||||||
Last Modified: | 15 Aug 2021 04:42 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49520 |
Actions (login required)
View Item |