Pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh auksin (iaa dan 2,4-d) dan sitokinin (BAP) terhadap induksi kalus dan kandungan flavonoid tanaman iler (Plectranthus scutellarioides) secara in vitro

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahmudah, Ziyadatul (2021) Pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh auksin (iaa dan 2,4-d) dan sitokinin (BAP) terhadap induksi kalus dan kandungan flavonoid tanaman iler (Plectranthus scutellarioides) secara in vitro. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ziyadatul Mahmudah_H71217064.pdf

Download (2MB)

Abstract

Plectranthus scutellarioides atau tanaman iler merupakan tanaman obat yang mempunyai aktivitas farmakologis seperti anti-inflamasi, antioksidan, dan antibakteri. Aktivitas tersebut berkaitan dengan kandungan flavonoid yang terdapat pada tanaman iler. Kultur jaringan menjadi salah satu alternatif dalam produksi metabolit sekunder dengan menambahkan ZPT baik auksin maupun sitokinin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi zat pengatur tumbuh auksin (IAA dan 2,4-D) dan sitokinin (BAP) terhadap induksi kalus dan kandungan flavonoid tanaman iler. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 perlakuan yang dilakukan 3 kali ulangan. Eksplan yang digunakan yaitu bagian daun muda. Eksplan ditanam pada media MS, sukrosa 30 g/L, dan tambahan zat pengatur tumbuh IAA dan 2,4-D (0,5; 4; 0,1 ppm), serta BAP (0,5; 0,1 ppm). Setelah 4 minggu, dilakukan pemanenan dan pengamatan morfologi kalus, berat segar dan berat kering kalus, serta analisis kadar flavonoid dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Data waktu pembentukan kalus, berat segar, dan berat kering kalus dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan uji Mann-Whitney. Sedangkan data morfologi dan kandungan flavonoid dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalus yang dihasilkan berwarna putih, putih kehijauan, putih kecoklatan hingga coklat dengan tekstur kompak. Hasil uji Mann-Whitney memiliki perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada waktu pembentukan kalus, berat segar dan berat kering kalus. Nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan (B) kombinasi 4 ppm IAA dan 0,5 ppm BAP yaitu 8,3 HST pada waktu pembentukan kalus, 0,3301 gr pada berat segar kalus, dan 0,0535 gr pada berat kering kalus. Kadar kuersetin terbaik pada perlakuan (J) kombinasi 4 ppm 2,4-D dan 0,5 ppm BAP yaitu sebesar 33,7 mg/gram.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Mahmudah, Ziyadatulziyadatulmahmudah14@gmail.comH71217064
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRokhim, Saikhusaiku_rokhim_avicenna@yahoo.com2021128601
Thesis advisorFaizah, Hanikhanikfaizah@uinsby.ac.id8927000020
Subjects: Biologi
Keywords: 2,4-dichlorophenoxyacetic; benzyl amino purine; flavonoid; indole acetic acid; induksi kalus,;tanaman iler.
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Studi Biologi
Depositing User: Ziyadatul Mahmudah
Date Deposited: 16 Aug 2021 00:00
Last Modified: 16 Aug 2021 00:00
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/49571

Actions (login required)

View Item View Item