Penggunaan surat Yasin ayat 58 sebagai media pelaksanaan Tradisi Mandi Safar: studi living quran di kota Sampit Kalimantan Tengah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Arifin, Tiana Paramitha (2021) Penggunaan surat Yasin ayat 58 sebagai media pelaksanaan Tradisi Mandi Safar: studi living quran di kota Sampit Kalimantan Tengah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Tiana Paramitha Arifin_E93217137.pdf

Download (2MB)

Abstract

Tradisi dan budaya memiliki arti yang penting bagi suatu kelompok masyarakat. Tradisi tersebut tumbuh karena adanya hubungan antar manusia. Budaya dan tradisi lokal pada masyarakat Indonesia tidak hanyaimenjadi ciri khas suatu daerah, tetapi juga memberi pengaruh pada keyakinan dan pelaksanaan praktik keagamaan masyarakat setempat. Praktik pengamalan terhadap Alquran ini juga dilakukan oleh sebagian masyarakat di pulau Kalimantan. Pengaplikasian Alquran dalam kehidupan dilakukan oleh masyarakat setempat dengan melestarikan tradisi Mandi Safar. Tradisi Mandi Safari merupakan suatu upaya untuk memohon keselamatan dan mendekatkan diri kepada yang diwujudkan dalam praktik tradisional. Penelitian tradisi Mandi Safar di kota Sampit ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dan menggunakan metode penelitian living quran. Living quran merupakan penelitian ilmiah yang membahas mengenai beberapa kegiatan sosial keagamaan yang berhubungan dengan keberadaan Alquran pada suatu kelompok muslim tertentu. Living quran dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana Alquran tersebut dipahami dan diresponimasyarakat muslim dalam kehidupan sehari-hari menurut konteksibudaya dan kehidupan sosial. Dalam penelitian ini terdapat dua tujuan penelitian, yaitu; untuk mengetahui prosesi pelaksanaan dan pemahaman masyarakat tentang Mandi Safar, dan menganalisis korelasi antara Surat Yasin ayat 58 dengan tradisi Mandi Safar, serta pemahaman masyarakat tentang ayat tersebut. Adapun hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwasanya, tradisi Mandi Safar di kotaiSampit Kalimantan Tengah dilaksanakan pada bulan Safar yaitu pada hari Rabu minggu terakhir di bulaniSafar. Pelaksanaan MandiiSafar dimulai pada sore hari dan berpusat di dermaga Habaring Hurung. Tradisi Mandi Safar merupakan sebuah kegiatan untuk menjaga dan melestarikan tradisi daerah, tanpa memandang etnis suku, usia, gender, dan status sosial. Mandi safar merupakan suatu budaya daerah yang mengedepankan aspek tradisi dan budaya. Surat yasin ayat 58 memiliki hubungan dengan pelaksanaan mandi safar. Menurut pemahaman masyarakat kota Sampit kata salam dalam ayat tersebut memiliki makna keselamatan, yang mana dalam pelaksanaan mandi safar masyarakat mengharapkan keselamatan dari segala macam penyakit dan kejelekan. Penggunaan surat Yasin ayat 58 dalam pelaksanaan tradisi mandi safar di kota Sampit bertujuan untuk menanamkan sebuah keyakinan dalam diri masyarakat serta berpegang teguh hanya kepada Allah, dan sebagai perantara untuk memohon perlindungan kepada Allah. Dan juga diharapkan ayat tersebut dapat diamalkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Arifin, Tiana Paramithatyaana3@gmail.comE93217137
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyarrofah, Musyarrofahe.musyarrofah@yahoo.co.id2014067102
Subjects: Adat
Budaya
Kebudayaan > Kebudayaan Islam
Keywords: Mandi Safar; Living Quran; Surat Yasin ayat 58.
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Tiana Paramitha Arifin
Date Deposited: 30 Aug 2021 13:49
Last Modified: 30 Aug 2021 13:49
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/50027

Actions (login required)

View Item View Item