Studi komparatif pandangan Abū Ishāq Al-Shīrazī dan Ibnu Ḥazm tentang Kriteria Raḍā’ah yang menyebabkan Hubungan Mahram

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Budiwati, Ervina Rahmadhani (2021) Studi komparatif pandangan Abū Ishāq Al-Shīrazī dan Ibnu Ḥazm tentang Kriteria Raḍā’ah yang menyebabkan Hubungan Mahram. Undergraduate thesis, UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.

[img] Text
Ervina Rahmadhani Budiwati_C05217008.pdf

Download (2MB)

Abstract

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam penelitian ini terdapat tiga data yaitu primer, sekunder, tersier. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah studi kepustakaan yang berupa data- data dari berbagai sumber literarur. Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis data deskriptif. Untuk menjelaskan menganalisis data yang ada, maka penulis mengkomparasikan pandangan Abū Ishāq Al-Shīrazī dan Ibnu Ḥazm tentang kriteria raḍā’ah yang menyebabkan hubungan mahram Temuan dari penelitian ini adalah bahwa hukum yang memiliki perbedaan pendapat terkait raḍā’ah menurut Abū Ishāq Al-Shīrazī adalah perbedaan terjadi antara memerah dan menyusui yang ditaruh kedalam wadah. Apabila ASI dikumpulkan kedalam wadah kemudian diminumkan ke bayi maka, hal ini hukum nya tetap menyebabkan mahram. Bahkan beliau berpendapat, sesungguhnya jika ASI seorang wanita ini mengalir kedalam tubuh bayi dalam usia kurang dari dua tahun. Sedangkan Menurut Ibnu Ḥazm mengatakan, apabila bayi yang dianggap menyusu itu, bertemunya mulut bayi dengan payudara. Apabila ASI dimasukkan dengan cara disuntik dan dicampurkan kedalam makanan atau sejenisnya tidak bisa disebut sebagai menyusu, maka hal ini tidak dapat menyebabkan hubungan mahram. Dari aspek metode istinbath, Abū Ishāq Al-Shīrazī menggunakan Al-Qur’an, Sunnah, Khabar Mutawatir, Ijma’, Qiyas, Istihsan. Sedangkan metode istinbath yang digunakan Ibnu Ḥazm adalah makna ẓahir dari Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, dan dalil. Oleh karena itu, masalah ini tidak dapat dikiaskan karena Ibnu Ḥazm menolak kias.Saran untuk masyarakat bahwa, lebih teliti dan berhati-hati apabila memberikan ASI kepada para bayi dan konsekuensinya dapat menimbulkan hubungan mahram dan perkawinan sepersusuan. Apabila bayi diberi susuan kepada wanita lain yang jelas identitasnya serta baik pula akhlaknya, agar dijauhkan dengan hal yang tidak diinginkan

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Budiwati, Ervina Rahmadhaniervinarahmadhanibudiwati@gmail.comC05217008
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorRiza, A. Kemalkemalespe@yahoo.com2001077502
Subjects: Anak
Air Susu Ibu
Keywords: Pemberian ASI; ASI.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzhab
Depositing User: Ervina Rahmadhani Budiwati
Date Deposited: 31 Oct 2021 09:18
Last Modified: 31 Oct 2021 09:18
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/50842

Actions (login required)

View Item View Item