Analisis hukum islam terhadap pendapat tokoh Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah tentang kasus penceraian karena perbedaan afiliasi organisasi di Desa Doudo Kecamatan Panceng

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Abdillah, Fajrul Khoir Aziz (2021) Analisis hukum islam terhadap pendapat tokoh Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah tentang kasus penceraian karena perbedaan afiliasi organisasi di Desa Doudo Kecamatan Panceng. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Fajrul Khoir Aziz Abdillah_C91216081.pdf

Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini ditulis untuk menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam dua rumusan masalah yaitu : bagaimana pendapat tokoh Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah terhadap kasus penceraian karena perbedaan Afiliasi Organiasi di Desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik, serta bagaimana Analisis hukum Islam terhadap kasus penceraian karena perbedaan Afiliasi Organisasi di desa Doudo Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dan pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik wawancara. Selanjutnya data tesebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan teori-teori hukum islam, Hukum islam yang dimaksud disini adalah dari Ushul Fiqh yakni Mashlahah Mursalah. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwasannya menurut pendapat dari Tokoh NU dan Muhammadiyah yang ada di Desa Doudo ialah persentase untuk melakukan perceraian mengenai kasus tersebut sangatlah rendah kalaupun terjadi mungkin saja berangkat dari banyak faktor yang lain yang melatar belakangi perbedaan antara NU dan Muhammadiyah dapat menyebabkan rumah tangga tidak harmonis lagi misalnya perjodohan, rendahnya perekonomian keluarga, kurangnya pendidikan pasangan. Ataupun bisa juga kurangnya wawasan terhadap perbedaan serta kerasnya watak kepribadian yang menyebabkan keegoisan atau kefanatikan dalam beragama. Yang kemudian mengakibatkan perselisihan dan percekcokan di dalam rumah tangga pasangan tersebut sehingga keharmonisan didalam rumah tangganya tidak tercapai lagi maka menurut konteks hukum Islam mengatakan bahwa penceraian boleh saja dilakukan apabila perkawinan tetap diteruskan dapat menimbulkan mafsadah bagi kedua pasangan, karena sudah tidak ada keharmonisan dalam rumah tangga, melakukan perceraian lebih baik daripada mempertahankan. Saran dari penulis bahwasanya bagi tokoh agama yang ada di Desa Doudo untuk lebih menjelaskan lebih dalam dan detail mengenai perkawinan untuk menimalisir angka perceraian dan juga untuk kedua pasangan yang sudah bercerai agar tetap menjalin rasa silaturrahim dan sosialnya.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Abdillah, Fajrul Khoir Azizfajarrastafar@gmail.comC91216081
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorDarmawan, Darmawandai.wawan@gmail.com2010048001
Subjects: Nikah > Cerai
Hukum Islam
Keywords: Perceraian; Pernikahan.
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Fajrul Khoir Aziz Abdillah
Date Deposited: 31 Dec 2021 04:32
Last Modified: 31 Dec 2021 04:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/51432

Actions (login required)

View Item View Item