Spirit keagamaan dan sikap anti Belanda Raden Trunojoyo dalam pemberontakan terhadap Mataram Tahun 1674-1680

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Imania, An'nisa (2022) Spirit keagamaan dan sikap anti Belanda Raden Trunojoyo dalam pemberontakan terhadap Mataram Tahun 1674-1680. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
An'nisa Imania_A92217053.pdf
Download (1MB)

Abstract

Metode yang digunakan dalam meneliti adalah metode penelitian sejarah, yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah naratif dan pendekatan gerakan sosial-politik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Challenge and Response oleh Arnold Joseph Toynbee yang mengatakan bahwa suatu peradaban bisa muncul karena tantangan dan tanggapan manusia dengan alam sekitarnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Awal terjadi pemberotakan disebabkan oleh Amangkurat I yang sering melakukan kerjasama dengan VOC yang berujung turut campurnya VOC terhadap sistem pemerintahan Mataram, Amangkurat I kerap kali melakukan tindakan zalim dan ia tidak secakap Sultan Agung yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat. (2) Keterlibatan bangsa Belanda atau VOC dalam pemberontakan adalah semenjak Amangkurat I meminta bantuan pada VOC kemudian pasukan Belanda ikut serta dalam pertempuran hingga pasukan Mataram dan VOC berhasil mengalahkan pasukan Raden Trunojoyo, (3) Sikap anti Belanda dan spirit keagamaan terwujud dalam semangat dalam peperangan menghadapi VOC dengan mengatasnamakan agama islam dan semangat islam yang terus dikobarkan pemuka agama yaitu Panembahan Kadjoran dan Panembahan Giri.