Bimbingan dan konseling kepada orang tua dalam penanganan anak autis di slb ac Dharma Wanita Sidoarjo : ditinjau dari perspektif bimbingan konseling islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nurdin, Achmad (2021) Bimbingan dan konseling kepada orang tua dalam penanganan anak autis di slb ac Dharma Wanita Sidoarjo : ditinjau dari perspektif bimbingan konseling islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Achmad Nurdin_B73214043.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya pelayanan bimbingan konseling di SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo untuk orangtua anak penyandang autis serta faktor-faktor penunjang dan penghambatnya di SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo berdasarkan perspektif bimbingan konseling islam. Orang tua yang memiliki anak yang peyandang autis, menanganinya bukanlah hal yang mudah. Kelainan yang diderita anak autis memerlukan penanganan khusus dan penuh kesabaran dimulai dari penerimaan serta pemahaman terhadap orang tua. Namun masih ada orang tua yang kurang mampu menjalankan atau menerima. Oleh karena itu orang tua perlu bimbingan konseling yang dilakukan oleh SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo, agar orang tua mampu menerima dan menghadapi anak autis secara terarah dan tepat. Nilai dan ajaran agama juga mempunyai peran penting dalam proses penanganan tersebut. Sejalan dengan penelitian tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan deskriptif. Subyek penelitian sebanyak 3 orangtua murid autisme. Metode pengambilan data menggunakan wawancara. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data melalui langkah-langkah reduksi data, pemaparan data penafsiran data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut (1) pemahaman dan pengambilan sikap orangtua terhadap anak autisme kurang sehingga kesulitan menebak perilaku anaknya yang penyandang autisme akan tetapi solusinya yaitu melakukan terapi bersama anak dilembaga SLB AC Dharma Wanita Sidoarjo; (2) sikap acceptance yang kurang ditanam sehingga tejadi ketidaksimbungan terhadap orangtua dan anak; (3) kurangnya kesadaran dan pemahaman lingkungan terhadap anak autis menjadi momok besar bagi orangtua dan merasa ciut hati; (4) konseling keluarga merupakan solusi yang tepat untuk menangani anak autisme secara meluas.