This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Adawiyah, Dwi Putri Robiatul (2021) Dakwah rekonsiliasi Pemerintah Kabupaten Sampang dalam penyelesaian konflik antar penganut Sunni-Syiah di Sampang. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Dwi Putri Robiatul Adawiyah_F52719230.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dakwah Pemerintah Kabupaten Sampang dalam rekonsiliasi penganut aliran Syi’ah dan Sunni, serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat Pemerintah Kabupaten Sampang dalam melakukan dakwah rekonsiliasi. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan konstruktivisme. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori rekonsiliasi dari John Paul Lederach digunakan sebagai pisau analisis penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:1) Dakwah rekonsiliasi Pemerintah dilakukan dengan beberapa tahap a) tabayyun (klarifikasi) yakni mencari tahu permasalahan secara mendalam dari pandangan kedua belah pihak. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Sampang menganalisis permasalahan secara perlahan untuk menyusun penyelesaian konflik yang tepat. b) tahkim (mediasi). Pemerintah melakukan mediasi secara bergantian menemui penganut Sunni dan Syi’ah untuk mencari cara menyelesaikan konflik. Selain itu, pemerintah melaksanakan program tanah sistematis lengkap (PTSL) sebagai media untuk menghantarkan kedua belah pihak bertemu dan berinteraksi bersama. c) syura (musyawarah) Pemerintah sebagai mediator berperan sebagai penyambung lidah penganut Sunni dan penganut Syi’ah. Pemerintah melakukan musyawarah dengan penganut Syi’ah dengan menyampaikan hal-hal yang menjadi tuntutan penganut Sunni. Begitupula sebaliknya pemerintah mengadakan musyawarah dengan penganut Sunni mengenai keinginan penganut Syi’ah kembali ke Ahlussunnah. d) ishlah (perdamaian) ditandai dengan kembalinya penganut Syi’ah ke ajaran Ahlussunnah yang pada akhirnya membuka ruang penerimaan masyarakat. 2) Faktor pendukung dakwah rekonsiliasi Pemerintah Kabupaten Sampang berasal dari internal maupun eksternal meliputi, a) kemauan dan kemampuan pemerintah menyelesaikan konflik, b) strategi yang digunakan pemerintah, c) dukungan dari berbagai pihak, d) keterbukaan diri, e) proses pengenalan, f) saling memahami atau tafahum. 3) Faktor penghambat dakwah rekonsiliasi Pemerintah Kabupaten Sampang berasal dari internal maupun eksternal meliputi, a) ketidakpercayaan terhadap pemerintah, b) perbedaan persepsi diantara tim rekonsiliasi, c) egoisme yang tinggi, d) adanya sikap menutup diri, dan e) pemahaman Islam yang masih dangkal dan f) adanya sikap suka bermusuhan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Masters) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Dakwah > Dakwah, Komunikasi Dakwah |
||||||||||||
Keywords: | Dakwah rekonsiliasi; Pemerintah Kabupaten Sampang; penganut Sunni-Syi’ah | ||||||||||||
Divisions: | Program Magister > Komunikasi dan Penyiaran Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Dwi Putri Robiatul Adawiyah | ||||||||||||
Date Deposited: | 09 Mar 2022 06:56 | ||||||||||||
Last Modified: | 09 Mar 2022 06:56 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/52142 |
Actions (login required)
View Item |