Ayat-ayat ruqyah dalam al-Qur’an: studi living qur’an K.H. Chusain Ilyas Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sholihudin, Maulana Mahfudz (2022) Ayat-ayat ruqyah dalam al-Qur’an: studi living qur’an K.H. Chusain Ilyas Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Maulana Mahfudz Sholehudin_E73218048.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=...

Abstract

Problematika masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaiamana konsep Ruqyah dalam kajian Tafsir Ibnu Kastir 2) Bagaimana konsep serta praktik Ruqyah di K.H Chusain Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep Ruqyah dalam kajian Tafsir Ibnu Kastir, selain itu juga untuk mengetahui bagaimana konsep dan praktik Ruqyah di K.H Chusain Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskripstif dengan mengolah data-data yang telah diperoleh menjadi teks deskripsi. Penelitian ini juga merupakan penelitian lapangan (field research), yang merupakan penelitian dengan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan sistematis. Pengamatan dilakukan langsung di tempat penelitian. Lokasi penelitian dalam penilitian ini adalah Pondok Pesantren Salafiyah al-Misbar yang berada di Dusun Karangnongko, Mojoranu, Kec Sooko, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Permasalahan mengenai praktik ruqyah masih saja dianggap sebagai proses penyembuhan jiwa manusia yang erat kaitannya dengan hal-hal mistis.Ruqyah dianggap sebagai praktik yang berkaitan dengan hal-hal yang mistis dan salah satu perbuatan ingkar terhadap Allah. Sedangkan pada praktiknya, proses ruqyah tidak terdapat hal hal yang menjurus pada klaim tersebut. Kenyataannya, proses ruqyah dilakukan dengan membacakan kalam-kalam Allah dengan tujuan kalam tersebut bisa menjadi obat bagi pendengarnya. Terdapat banyak praktik ruqyah yang dilakukan di masyarakat salah satunya oleh KH. Chusain Ilyas. Dalam penelitiam ini dibahas mengenai praktisi ruqyah KH. Chusain Ilyas yang menggunakan surat al-Fa>tihah dalam proses ruqyahnya. K. H Chusain Ilyas juga memiliki ketentuan yang berbeda dalam melaksanakan ruqyah. Hal yang demikian ini diperbolehkan oleh Rasulullah selagi setiap prosedur yang ditempuh sesuai dengan ajaran islam dan tidak menentang syari’at serta tida mengandung unsur-unsur musyrik.