Dimensi tasawuf dalam teori hipnospiritual di desa Jatiduwur Kesamben Kabupaten Jombang

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ardianzah, Faizal (2022) Dimensi tasawuf dalam teori hipnospiritual di desa Jatiduwur Kesamben Kabupaten Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Faizal Ardianzah_E97217052.pdf
Download (1MB)

Official URL: http://digilib.uinsby.ac.id/cgi/users/home?screen=...

Abstract

Tasawuf dengan kesehatan mental. Para sufistik atau pelaku tasawuf kesehatan mentalnya pasti kuat karena diajarkan dengan spirit rohani. Contoh dengan mengamalkan amaliyah wajib seperti sholat dengan puasa sunah dan dzikir, jika para sufistik ini terkena musibah berupa penyakit atau permasalahan lain maka mereka akan mengembalikannya kepada Allah sebab para pelaku tasawuf ini diajarkan caranya bersandar pada Allah dengan baik. Penelitian ini dilakukan berfokus pada pendalaman dimensi sufistik sebagai sumber dalam teknik Hipnospiritual. Dimensi sufistik sebagai rujukan dalam teknik Hipnospiritual mengacu pada nilai-nilai dan pemaknaan dalam kerangka esoteris dan eksoteris. Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan korelasi antara dimensi sufistik dengan Hipnospiritual. Pada teknik ini merupakan media untuk mendapatkan data yang akurat maka diperlukan penelitian dan pengamatan secara langsung ketempat penelitian lalu menggunakan teknik ini dengan sebuah dialog atau percakapan yang dilaksanakan oleh dua belah pihak, yakni penanya atau pewawancara yang memberikan beberapa persoalan dan orang yang diwawancarai memberikan jawaban atas persoalan tersebut dan menggunakan metode pengumpulan data seperti dokumentasi ditambah dengan refrensi kepustakaan yang ada• Adapun persamaan yang dilihat dari segi manfaat dan kegunaan dari pelatihan tersebut adalah tercapainya suatu ketenangan diri dalam pengendalian emosi serta membentuk kesadaran akan adanya hal spiritual. Sehingga para peserta pelatihan ini lebih jauh dapat mengenal dirinya serta dapat mengolah diri dan dapat menjadi lebih mawas diri. Jadi dalam hal ini tata laksana dan metode proses pelatihan ini adalah kunci perbedaannya. dari segi media pelatihan yaitu proses Tazkiyatun Nafs tersebut dimana pelatihan milik Anand Krishna sendiri lebih condong kepada praktik langsung tanpa adanya tahap pembekalan spiritual dan cenderung melalui pendekatan-pendekatan secara Hindustan. Sehingga perbedaan ini diterangkan oleh penulis bahwasannya pelatihan milik Anand Krishna langsung terjun dengan praktik tanpa adanya pembekalan spiritual terlebih dahulu terhadap peserta pelatihan seperti yang dilakukan oleh Anis Bachtiar. Jadi Hipnospiritual merupakan gabungan dari keilmuan Hipnosis dan Spiritual. Hipnospiritual adalah bentuk metode terapi dimana pada praktiknya hipnospiritual memiliki unsur pendekatan spiritual, seperti dzikir, puasa, sholat, riyadhoh, dan dengan metode pelatihan yang ada di tempat tersebut. Dalam metode ini juga lebih mengedepakan aspek Spiritual guna mencapai ketenangan jiwa serta mendekatkan diri pada Tuhan. bisa dilihat jika proses pelatihan Hipnospiritual ini bisa dikaitkan dengan dimensi tasawuf sebab pada dasrnya dari proses pelatihannya mengandung unsur-unsur sufistik di dalamnya seperti pertama, dalam Takhalli ada kategori proses Tazkiyatun Nafs dan Pernafasan. Kedua, Tahalli yang di dalamnya ada kategori tahapan seperti Pendalaman, Penjiwaan, dan Pengisian asma‘ dimana proses ini merupakan bagian lanjutan dari Takhalli dapat membawa manfaat yang baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Ketiga, yaitu Tajalli dimana aspek pelatihan yang termasuk dalam dimensi tasawuf ini seperti tenaga alam dan Hipnoterapi,