Kepribadian muslim perspektif Hamka dan M. Quraish Shihab: studi komparasi tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nasrullah, Muhammad (2022) Kepribadian muslim perspektif Hamka dan M. Quraish Shihab: studi komparasi tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbah. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Muhammad Nasrullah_F02519181.pdf

Download (3MB)

Abstract

Kepribadian, dalam bahasa Arab disebut dengan al-Shakhsiyyah dan kepribadian muslim dengan al-Shakhsi yyah al-Muslim. Merupakan istilah baru yang tidak ada dalam al-Qur'an maupun hadis. Pada masa Rasulullah SAW, sahabat hingga berabad-abad terwujudnya masyarakat Islam secara nyata. Namun ketika pengaruh budaya barat semakin merajalela diberbagai negeri kaum muslimin saat ini, baik itu pengaruh materi maupun nilai-nilai maka pembahasan tersebut menjadi sangat penting dibicarakan dan dibahas. Penelitian ini mencoba menganalisis antara penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihab yang masyhur dengan memiliki kesamaan metode dalam tafsirnya yaitu metode tahlili (analitik) sehingga bisa menemukan persamaan dan perbedaan penafsiran berdasarkan latar belakang yang berbeda-beda. Karenanya, tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan persamaan penafsiran Kepribadian Muslim antara Hamka dengan M. Quraish Shihab, 2) Mendiskripsikan perbedaan penafsiran Kepribadian Muslim antara Hamka dengan M. Quraish Shihab, 3) Menganalisis pengimplementasian kepribadian muslim dalam kehidupan kontemporer. Model penelitian yang saat ini digunakan adalah comparative study. Penelitian ini berobjek pada penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihab terhadap kepribadian muslim dan pengaplikasiaannya di Era Kehidupan Kontemporer. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research, yaitu menitikberatkan terhadap literature-literatur baik primer maupun sekunder.Pada akhirnya, penelitian ini memberikan jawaban bahwa, 1) Dari penafsiran Hamka dan M. Quraish Shihab terhadap beberapa ayat yang berkaitan dengan kepribadian muslim terdapat banyak kesamaan antara kedua mufassir, 2) Tetapi terlihat pula ciri khas penafsiran dari para mufassir tersebut. Hamka dalam penafsirannya, lebih sering menjadikan suatu riwayat sebagai contoh yang bisa diteladani dalam penafsirannya. Tetapi beliau tidak lupa pula menjelaskan bentuk nyata hal-hal yang terjadi di Era Kontemporer dalam penafsirannya. Sedangkan, dalam setiap penafsirannya, M. Quraish Shihab menjelaskan suatu ayat dengan dikorelasikan contoh nyata yang kerap terjadi di Era Kontemporer. Sehingga bahasa yang disampaikan M. Quraish Shihab sangat mudah dipahami dan diterima banyak kalangan. Dan memang beliau juga mengutip beberapa riwayat sebagai pendukung dalam menafsirkan suatu ayat, dan 3) Dalam penerapannya, kepribadian muslim tidak bisa dipaksa dengan semena-mena penulis, karena akan bersinggungan dengan psikis diri seseorang. Kemungkinan besar harus melewati pemikiran, pendapat atau rancangan mengenai cara ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia secara langsung atau tidak langsung untuk memproses perubahan dalam diri menuju kondisi yang lebih baik.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Masters)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Nasrullah, Muhammadnrul889@gmail.comF02519181
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHasyim, Muh. Fathonimufah.hasyim@gmail.com2010015601
Thesis advisorKholid, Abd.alidoktaf@gmail.com2002026501
Subjects: Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Tafsir
Keywords: Kepribadian Muslim; Hamka; M. Quraish Shihab
Divisions: Program Magister > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Muhammad Nasrullah
Date Deposited: 13 May 2022 11:04
Last Modified: 13 May 2022 11:04
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53224

Actions (login required)

View Item View Item