This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maram, Husnul (2019) Gratifikasi dalam perspektif Islam: studi pandangan Kiai Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Jawa Timur. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Husnul Maram_F18312036.pdf Download (3MB) |
Abstract
Gratifikasi merupakan pemberian agar seseorang memperoleh sesuatu di luar haknya, dengan berbagai bentuk dan jenisnya. Persoalan yang diangkat dalam peneliti ini adalah bagaimana pola yang melatarbelakangi terjadinya praktik gratifikasi, tinjauan maqa>s}id al-shari>’ah, dan bagaimana faktor penyebab dan solusi dalam Pandangan Kiai NU dan Muhammadiyah Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena pendekatan ini digunakan untuk menelusuri permasalahan tentang Gratifikasi dalam Perspektif Islam dalam Pandangan Kiai NU dan Muhammadiyaha Jawa Timur. Oleh sebab itu, proses penelitian ini diharapkan menghasilkan data-data deskriptif dari perilaku yang dapat diamati untuk memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi praktik gratifikasi, tinjauan maqa>s}id al-shari>’ah, dan faktor penyebab dan solusinya dalam Pandangan Kiai NU dan Muhammadiyaha Jawa Timur.. Temua yang diperoleh dalam penelitian ini adalah: (1) Pendapat sejumlah Kiai yang berada dalam kepengurusan NU dan Muhammadiyah Jawa Timur tentang gratifikasi yang terjadi di masyarakat terdiri dari berbagai cara, yang sering dibungkus dengan dalih hadiah, hibah, dan sedekah, dan dilakukan secara langsung dari pemberi ke penerima, maupun menggunakan perantara. Di samping itu juga bahwa gratifikasi muncul dikarenakan kultur feodalistik, kebiasaan masyarakat, kontestasi politik maupun bisnis yang tinggi, (2) Ditinjau dari perspektif maqa>s}id al-shari>’ah, maka dapat dikategorikan tindakan koruptif dengan pelbagai variannya melanggar tujuan daripada syariat Islam itu sendiri. Poin-poin dalam maqa>s}id al-shari>’ah juga menegaskan apabilan hifz} al-ma>l juga menjadi skala prioritas dalam penegakan syariat Islam. Gratifikasi sebagaimana pendapat Kiai NU dan Muhammadiyah Jawa Timur merupakan bentuk pelanggaran atas seluruh prinsip moral Islam dalam membangun kehidupan bersama atau kehidupan publik, dan (3) Beberapa pendapat Kiai NU dan Muhammadiyah, memberikan solusi agar angka gratifikasi menurun dan perbuatan ini bisa diminimalisir dengan melakukan sosialisasi dari pemerintah maupun pihak-pihak yang memiliki kewenangan dalam mendidik masyarakat mengenai bahaya gratifikasi dan korupsi, dan berkomitmen sungguh-sungguh dari pemerintah dalam pemberantasan korupsi sehingga bisa memulihkan kepercayaan masyarakat, membangun akses kontrol dan pengawasan masyarakat terhadap pemerintah, harus ada keteladanan dari seorang pemimpin, dan pelibatan publik dalam pengawasan secara intens.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Islam dan Ilmu Pengetahuan | ||||||||||||
Keywords: | Gratifikasi; Perspektif Kiai Nu dan Muhammadiyah Jawa Timur | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Editor : Abdun Nashir------ Information------library.uinsby.ac.id | ||||||||||||
Date Deposited: | 24 May 2022 04:52 | ||||||||||||
Last Modified: | 24 May 2022 04:52 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/53378 |
Actions (login required)
View Item |