Problematika pendidikan Islam pada anak Autis : studi sistem Individual education program pada Anak Autis di Lembaga Cakra Autisme Terapi Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Khoiriyah, Amik Robiatul (2013) Problematika pendidikan Islam pada anak Autis : studi sistem Individual education program pada Anak Autis di Lembaga Cakra Autisme Terapi Surabaya. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Amik Robiatul Khoiriyah_F03409115.pdf
Download (4MB)

Abstract

Anak Autis adalah anak yang mengalami gangguan dalam perkembangan. Berdasarkan definisi yang diberikan oleh WHO (World Health Organization) terdapat dalam the DSM-IV (Diagnostic Statistical Manual) edisi ke-4, yang dikembangkan oleh APA (American Psychiatric Association) 1994, autis merupakan gangguan pada perkembangan pervasif yang ditandai dengan hambatan kualitatif dalam interaksi sosial, komunikasi, pola minat prilaku yang terbatas, repetitif, stereotip. Gangguan ini berakar dari faktor genetik (cacat pada gen yang mengatur bagaimana neuron saling berkomunikasi satu sama lain) dan pada kasus yang lebih kecil adalah faktor hereditas (keturunan).
Gangguan perkembangan tersebut diatas akan memicu rentetan gangguan lain yaitu terhambatnya proses adaptasi anak dengan lingkungan sosial dan hambatan belajar proses pengasuhan, pendidikan dan pemberian stimulasi. Dalam tataran ideal lingkungan dituntut untuk memberikan toleransi dan beradaptasi dengan pola tumbuh kembang anak autis, tetapi secara realitas lingkungan tidak bisa beradaptasi. Hal ini jelas anak akan dianggap sebagai anak yang punya masalah di hadapan semua orang. Lingkungan yang harus merubah diri, agar anak autis bisa belajar. Lingkungan yang ramah (welcoming) mengerti bahwa tujuan pendidikan adalah sama untuk semua, yaitu semua anak mempunyai hak untuk merasa aman dan nyaman (to be save and secure), untuk mengembangkan diri (to develop a sense of self), untuk membuat pilihan (to make choices), untuk berkomunikasi (to communicate), untuk menjadi bagian dari komunitas (to be part of a community), untuk mampu hidup dalam situasi dunia yang terus berubah (live in a changing world), untuk menghadapi banyak transisi dalam hidup, dan untuk memberi kontribusi yang bernilai (to make valued contributions). sehingga anak akan tumbuh sebagai anak yang sehat secara batiniah. Bukan sebaliknya, anak diberi obat-obatan, untuk memenuhi permintaan lingkungan yang merasa terganggu.Kompleksitas faktor-faktor penghambat dalam upaya pendidikan bagi anak Autis membutuhkan cara yang efektif agar faktor-faktor penghambat dapat diminimalisir sehingga tujuan pendidikan islam dapat tercapai. Dengan pola pemecahkan secara komperhensif dan ilmiah, tidak sepotong-sepotong tambal sulam, dan tidak ada tujuan akhir. Disisi lain falsafah Pendidikan Islam dengan prinsip-prinsipnya yang digali dari Alqur’an memandang manusia sebagai makhluk pedagogik. Oleh karena itu solusi yang perlu kita pikirkan adalah dengan analisis secara garis besar melalui sistem pendidikan, untuk kemudian dapat dilihat dan diurai perkategori persoalan pada masing-masing komponennya dalam sistem kurikulum yang mampu menjawab kebutuhan anak secara spesifik.Hasil Penelitian : Didapatkan konsep pendidikan Islam dan penerapan Individual education program di Lembaga Cakra Autisme terapi Surabaya, serta dapat diidentifikasi problematika pendidikan Islam di lembaga tersebut.