Tinjauan Hukum Islam terhadap perjanjian perkawinan Roma Patobin sebagai syarat perkawinan di Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rofiq, Ainur (2021) Tinjauan Hukum Islam terhadap perjanjian perkawinan Roma Patobin sebagai syarat perkawinan di Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ainur Rofiq_C01217005.pdf
Download (1MB)

Abstract

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, data yang dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara interviu dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu pembahasan dimulai dengan mengumpulkan data yang diperoleh di lapangan mengenai perjanjian perkawinan Roma Patobin sebagai syarat perkawinan di Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, kemudian dianalisis berdasarkan hukum Islam dengan pola pikir deduktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan perjanjian perkawinan Roma Patobin sebagai syarat perkawinan di Desa Toket Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan yakni perjanjian tersebut dilakukan dengan lisan dan tidak tertulis. Selain itu perjanjian ini dilakukan sebelum akad nikah oleh pihak wali perempuan dengan calon suami. Perjanjian ini hanya dilakukan atau disyaratkan bagi calon suami yang menikahi anak yang menjadi Patobin (tempat pulang saudara-saudaranya) dalam keluarganya. Hal ini dianggap sebagai bentuk tanggung jawab suami terhadap sandang, pangan dan papan si istri kelak ketika sudah akad. Perjanjian tersebut tidak sesuai dengan hukum Islam. Hal tersebut dikarenakan syarat-syarat dalam perjanjian tersebut tidak terpenuhi. Bahwa perjanjian perkawinan Roma Patobin ini lebih banyak mafsadat yang dilahirkan daripada maslahatnya. Selain itu, perjanjian Roma Patobin ini sering memicu adanya konflik dalam rumah tangga hingga menimbulkan perceraian. Hal ini jelas bertentangan dengan tujuan Hukum Islam. Dengan demikian dari kesimpulan diatas saran kepada masyarakat Desa Toket, hendaknya mereka tidak lagi melakukan tradisi yang bertentangan dengan syariah Islam. Selain itu karena perjanjian dapat memberatkan pihak suami yang ingin melangsungkan pernikahan, sedangkan pernikahan sangat dianjurkan oleh agama untuk menyempurnakan iman.