Tinjauan hukum islam terhadap biaya pemeliharaan barang gadai di PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ramadhan, Azzahra Rizki (2022) Tinjauan hukum islam terhadap biaya pemeliharaan barang gadai di PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Azzahra Rizki Ramadhan_C92218118.pdf
Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan untuk menjawab pertanyaan bagaimana praktik biaya pemeliharaan barang gadai di PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo dan bagaimana analisis hukum Islam terhadap biaya pemeliharaan barang gadai di PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo. Data penelitian dihimpun melalui wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis menggunakan metode dekriptif dengan pola pikir induktif yang menggunakan data di lapangan kemudian dianalisis dengan teori-teori hukum Islam dan Fatwa MUI untuk selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penentuan biaya pemeliharaan barang gadai di PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo sudah sesuai jika ditinjau dari fatwa DSN-MUI Nomor 25 Tahun 2002 yaitu bahwa besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan oleh besar jumlah pinjaman. Sedangkan pada pelaksanaannya, PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo menentukan biaya pemeliharaan berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang berupa emas. Meskipun begitu, PT Pegadaian Syariah Cabang Sidoarjo menerapkan diskon ujrah yang masih didasarkan pada jumlah pinjaman nasabah. Adanya diskon ujrah ini bertujuan untuk meringankan pembayaran nasabah yang meminjam dana di bawah taksiran barang sekaligus untuk membedakan dengan akad pada pegadaian konvensional. Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan masukan bagi pihak Pegadaian Syariah maupun bagi penelitian selanjutnya, antara lain: Pertama, diharapkan pihak Pegadaian Syariah lebih terbuka dalam hal biaya pemeliharaan yang dikenakan terhadap nasabah, terutama dengan adanya diskon ujrah, sehingga tidak adanya kesalahpahaman antar dua nasabah yang ingin menggadaikan barang dengan nilai taksiran sama namun mengambil jumlah pinjaman yang berbeda akan tetapi bisa mendapatkan biaya pemeliharaan berbeda satu sama lain. Kedua, penulis berharap bagi penelitian selanjutnya yang menggunakan skripsi ini sebagai kajian pustaka mampu menyempurnakan kekurangan yang ada terutama mengenai tinjauan hukum Islam terhadap diskon ujrah yang terdapat di Pegadaian Syariah.