This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Nabila, Churin (2022) تحليل العروضية في قصيدة "الشراب الطهور" للحبيب عمر بن حفيظ : analisis irama dalam qasidah “Minuman yang Suci” oleh Al-Habib Umar bin Hafidz. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Churin Nabila_A71218041.pdf Download (3MB) |
Abstract
Tujuan pembahasan ini adalah untuk: mengetahui macam-macam wazan arudh dalam qasidah “Minuman yang Suci” oleh Al-Habib Umar bin Hafidz”, mendeskripsikan perubahan wazan-wazan arudh dalam qasidah “Minuman yang Suci” oleh Al-Habib Umar bin Hafidz”. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan kajian ilmu Arudh. Adapun hasil penelitian, menunjukkan bahwa dalam qasidah “Minuman yang Suci” oleh Al-Habib Umar bin Hafidz menggunakan beberapa bahar, yaitu: bahar makhla’ul basith, kamil dan raml majzu’.Perubahan wazan arudh pada qasidah “Minuman yang Suci” oleh al-Habib Umar bin Hafidz berupa Zihaf dan ‘Illat. Zihaf Khaban (pembuangan huruf kedua yang mati) terdapat di semua bait fashl pertama,pada bait 1,2,3,5,7,8,9,11,12,14,15,16 di fashl qiyam. Zihaf idhmar (mematikan huruf kedua yang hidup) terdapat di semua bait fashl kedua, pada bait 1,3,4,5,6,7,8,9,10 di fashl ketiga, pada semua bait fashl keempat, pada semua bait fashl kelima kecuali bait 5 dan pada semua bait fashl doa kecuali bait 9. Zihaf Waqash (pembuangan pada huruf kedua yang hidup) terdapat pada bait 1,2,3 di fashl kedua, pada bait 2,4,5,6,7 di fashl ketiga, pada bait 4,5 di fashl keempat, pada bait 6 di fashl doa. Zihaf Khazal (kumpulan Idhmar & Thayyu) terdapat pada bait 3,4 di fashl kedua, pada bait 2,3,5,6,9 di fashl ketiga, pada bait 3,4,6,7,8,9,10 di fashl keempat, pada bait 1,2,4,5,6,7,9,10,11,12 di fashl kelima, pada bait 6,9,10 di fashl doa. Zihaf Kuf (pembuangan pada huruf yang ketujuh yang mati) terdapat pada bait 1 dan 4 di fashl qiyam. Zihaf Thayyu (pembuangan huruf keempat yang mati) terdapat pada bait 6 di fashl ketiga. ‘Illat Qatha’ (pengguguran huruf mati pada watad majmu’ dn mematikan huruf hidup sebelumnya) pada semua bait fashl pertama. Dengan demikian qasidah “Al-Syarabu Al-Thahur” karya Al-Habib Umar bin Hafidz ini meskipun terdapat perubahan dari segi irama (wazan) arudh, masih termasuk syi’ir yang bernilai absurd (baik) karena perubahannya tidak terlalu banyak.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Bahasa Arab Puisi |
||||||||
Keywords: | Perubahan wazan Arudh; Qasidah: Al-Syarabu Al-Thahur | ||||||||
Divisions: | Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab | ||||||||
Depositing User: | Churin Nabila | ||||||||
Date Deposited: | 08 Nov 2022 12:52 | ||||||||
Last Modified: | 08 Nov 2022 12:52 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/54961 |
Actions (login required)
View Item |