Behel dalam perspektif hadis: kajian Ma’ani al-hadith Sunan Ibnu Majah nomor indeks 1989 dengan pendekatan sosio-historis

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sannya, Putri (2022) Behel dalam perspektif hadis: kajian Ma’ani al-hadith Sunan Ibnu Majah nomor indeks 1989 dengan pendekatan sosio-historis. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Putri Sannya_E95217038.pdf

Download (2MB)

Abstract

Setiap manusia memiliki ciri khas berbeda, identitas berbeda, serta kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda pula. Setiap manusia akan belajar dan menyerap segala sesuatu di sekitarnya yang dianggap penting dan dibutuhkan. Penampilan pada setiap diri manusia digunakan sebagai alat penunjang untuk menggambarkan karakter demi menghadapi setiap orang yang ditemui. Penelitian ini akan mengangkat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana kualitas dan kehujjahan hadis tentang penggunaan behel dalam sunan Ibnu Mājah nomor indeks 1989? Kedua, Bagaimana pemaknaan hadis tentang penggunaan behel dengan pendekatan sosio-historis? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data utama penelitian menggunakan takhrij hadis, i’tibar hadis, serta kritik sanad dan matan hadis. Pengumpulan data selanjutnya menggunakan refrensi dari kitab syarah, buku, jurnal, karya tulis ilmiah, dan sebagainya. Hasil dari penelitian ini: pertama, kualitas dan kehujjahan hadis tentang penggunaan kawat gigi atau behel dalam sunan Ibnu Mājah nomor indeks 1989, sanad dan matannya berstatus ṣaḥīḥ lidhatihi sehingga dapat dijadikan hujjah karena telah memenuhi syarat dan kriteria hadis sahih. Kedua, Pada saat itu, budaya bangsa Arab yang mengikir gigi mereka bertujuan agar terlihat lebih cantik dan indah, lebih muda bagi wanita separuh baya, penyamaran, dan dikaitkan dengan simbol wanita susila. Selain itu, budaya bangsa Arab terkait mengikir gigi dilakukan untuk membuat celah atau belahan yang memang pada saat itu standart gigi yang bagus dan indah adalah gigi yang renggang dimana keadaan gigi tersebut hanya terjadi pada anak perempuan yang masih muda. Beda dengan zaman dahulu, zaman sekarang anggapan gigi yang bagus dan indah adalah gigi yang rapi dan sejajar sesuai dengan lengkungan rahang gusi. Oleh karena itu, behel gigi menjadi alat yang tepat bagi mereka yang memiliki susunan gigi tidak rata dan bertumpuk. Lebih dari itu, behel gigi mulai digunakan sebagai alat identitas diri dan penentu status sosial bagi penggunanya. Behel bukan sebagai alat penunjang kecantikan atau sebagai kebutuhan sosial, melainkan penggunaan behel memang diperuntukkan sebagai alat untuk memperbaiki rahang dan gigi manusia yang pastinya telah melalui proses pemeriksaan oleh dokter spesialis. Oleh karena itu, menggunakan behel gigi tanpa alasan tertentu tidak diperbolehkan bahkan dilaknat oleh Allah karena mengandung unsur penipuan dan mengubah ciptaan Allah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Sannya, Putriputrisannya31@gmail.comE9521738
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorIchwayudi, Budib.ichwayudi@uinsby.ac.id201604760
Subjects: Sosiologi
Hadis
Keywords: Behel; kajian Ma’ani al-hadith Sunan Ibnu Majah; pendekatan sosio-historis
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Putri Sannya
Date Deposited: 05 Oct 2022 04:26
Last Modified: 05 Oct 2022 04:26
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/55112

Actions (login required)

View Item View Item