Gaya hidup konsumerisme di era modern: studi analisis makna israf dalam riwayat al Nasai nomor indeks 2559 dengan pendekatan sosial ekonomi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ardania, Ardania (2022) Gaya hidup konsumerisme di era modern: studi analisis makna israf dalam riwayat al Nasai nomor indeks 2559 dengan pendekatan sosial ekonomi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Ardania_E05218002 ok.pdf

Download (2MB)

Abstract

Seiring dengan perkembangan teknologi digital yang semakin canggih, salah satunya dibuktikan dengan maraknya pasar online yang menjual berbagai macam kebutuhan manusia. Hal ini disinyalir menjadikan mayoritas masyarakat pada zaman ini cenderung mengkonsumsi barang-barang yang sejatinya tidak diperlukan dalam hidupnya, sehingga menimbulkan sifat konsumtif dalam dirinya karena adanya dorongan nafsu untuk memiliki gaya hidup yang hedon dan glamour. Manusia sekarang ini terutama kaum remaja seringkali membeli barang yang sedang trending, karena mereka akan merasa takut ketinggalan zaman dan dikatakan sebagai seorang yang cupu atau udik. Dengan ini, mereka sudah tidak mementingkan nilai guna akan konsumsi, akan tetapi konsumsi dipandang sebagai nilai pertanda atau pembedaan status sosial. Gaya hidup konsumerisme ini bertentangan dengan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i tentang larangan israf atau berlebih-lebihan dan sombong. Dengan demikian, penulis akan meneliti lebih lanjut terkait hadis tersebut karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan dimana gaya hidup konsumerisme akan cenderung untuk berlebih-lebihan dalam mengoleksi barang atau fashion dan cenderung mengarah pada kesombongan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan jenis penelitian kepustakaan tentang hadis israf yang fokus pada penelusuran, pemaknaan hadis, dan analisis sosial ekonomi. Fokus penelitian ini tentang bagaimana kualitas, kehujjahan, dan pemaknaan hadis israf, serta analisis sosial ekonomi dalam kitab Sunan al-Nasa’i nomor indeks 2559. Sehingga data yang dikumpulkan menggunakan metode takhrij, i’tibar, kritik sanad dan matan hadis, serta teori sosial ekonomi. Penelitian ini mendapatkan simpulan akhir bahwa hadis israf termasuk hadis yang dapat diterima (maqbul) dan dapat dijadikan hujjah dalam kehidupan sehari-hari, sebab hadisnya berkualitas shahih, tidak ada shahdh dan ‘illat, sanadnya bersambung, matannya tidak bertentangan dengan Alquran dan hadis. Pemaknaan israf yakni seseorang yang berlebih-lebihan cenderung akan memiliki perilaku konsumtif. Perilaku tersebut dapat menimbulkan sikap yang sombong, angkuh, riya’, bahkan kufur nikmat. Sehingga Allah dan Nabi melarang manusia untuk hidup secara berlebihan dan menganjurkan manusia untuk hidup sederhana dan selalu bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Selain itu, manusia yang dapat menahan nafsu agar tidak konsumtif akan mempunyai kualitas hidup yang baik.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Ardania, Ardaniaardania.ardania20@gmail.comE05218002
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorHasan, Muzayyanah MutashimUNSPECIFIEDUNSPECIFIED
Subjects: Ekonomi
Hadis
Keywords: Kehujjahan; israf; sosial ekonomi
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Hadis
Depositing User: Ardania Ardania
Date Deposited: 21 Sep 2022 07:32
Last Modified: 21 Sep 2022 07:32
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/55976

Actions (login required)

View Item View Item