Human trafficking dalam perspektif hadis: studi analisis hadis sunan ibnu majah no. indeks 2442 melalui pendekatan psikologi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Yaqin, Ainul (2022) Human trafficking dalam perspektif hadis: studi analisis hadis sunan ibnu majah no. indeks 2442 melalui pendekatan psikologi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ainul Yaqin_E95218070.pdf
Download (2MB)

Abstract

Human trafficking diartikan sebagai praktik perbudakan modern yang mengancam kebebasan hidup manusia, sebagai insan mulia. Jika dulu eksploitasi manusia oleh manusia lain dilegalkan dalam system perbudakan, kini kejahatan ekploitasi manusia diluar batas keperi manusiaan tetap berlangsung secara illegal melalui bawah tanah. Hal itu disebabkan adanya kesepakatan dunia internmasioanl atas penghapusan system perbudakan dunia dan menyatakannya terlarang dalam sidang majlis umum PBB tahun 1949. Eksploitasi manusia dalam kegiatan human trafficking dilakukan dengan beberbagai cara dan beragam tujuan ekploitasinya. Dalam hukum islam sebenarnya kejahatan trafficking belum ada pembahasan hukum fikihnya secara rinci dan pakem berdasar Al Quran dan hadis. Kejahatan ini digolongkan ke dalam bahasan fikih jinayah (kejahatan) yang masih umum. Bahkan sampai sampai kaum orientalis menganggap bahwa islam adalah agama yang melegalkan perbudakan. Hal tersebut dikarnakan perbudakan yang merupakan cikal bakal human trafficking juga tetap berlangsung pada masa islam yang dibawa oleh nabi Muhammad. Namun jika di telisik lebih dalam anggapan orientalis itu adalah sebuah kesalahan. Pada pembahsan karya ilmiah ini dicantumkan sebuah hadis yang menunjukkan adanya penolakan islam terhadap kejahatan eksploitasi manusia dalam bentuk perbudakan, baik itu perbudakan klasik maupun modern. Hadis ini hadir menjadi sebuah pelengkap upaya nabi dalam penghapusan nilai perbudakan secara perlahan. Dibahas secara mendalam dan komperhensiv dari segi kualitas, kehujjahan, pemaknaan dan implikasinya pada konteks saat ini. hadis tersebut diriwayatkan oleh Ibnu Majah no indeks 2442 berbunyi: “Allah akan menjadi musuh 3 golongan, pertama adalah orang yang berdusta atas nama Allah, orang menjual orang merdeka dan memakan hasilnya, kemudian orang yang mempekerjakan seseorang namun tidak memberikan upahnya”.