Spiritualitas masyarakat urban pada Lingkar Maiyah Damar Kedhaton Gresik

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Faizuddaroini, Faizuddaroini (2022) Spiritualitas masyarakat urban pada Lingkar Maiyah Damar Kedhaton Gresik. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Faizuddaroini_E07218010 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Dalam skripsi ini penulis mengkaji mengenai sebuah fenomena spiritualitas yang ada di Kabupaten Gresik dalam studi kasus majelis ilmu, yakni Lingkar Maiyah Damar Kedhaton. Dalam penelitian ini dirumuskan sebuah problem akademik sebagai berikut: a. Bagaimana Latar belakang Lahirnya Lingkar Maiyah Damar Kedhaton b. Apa saja Konsep dan Kegiatan Spiritual dalam Lingkar Maiyah Damar Kedhaton. Penelitian ini dilakukan dalam tujuan untuk mengungkap spiritualitas di dalam perkotaan. Untuk metode penelitian dalam penyusunan skripsi ini menggunakan (field research) atau penelitian lapangan, sedangkan dalam pendekatannya mengunakan kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan datanya, menggunakan berbagai cara, mulai dari: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian penulis menemukan bahwa dalam Lingkar Maiyah Damar Kedhaton terdapat suatu kegiatan yang mengandung aspek Spiritualitas melalui: Wirid sholawat dan Tawashshulan. Jamaah dapat meningkatkan hubungan dengan Allah dan Rasulullah melalui bacaan wirid, sholawat, dan tawashshulan. jamaah merasakan energi positif karena adanya ikatan hubungan dengan Allah dan Rasulullah. selain itu lewat sinau bareng Majelis Ilmu Telulikuran jamaah bisa nyambung paseduluran, belajar bersama tentang keilmuan, dan pengalaman. Saling menghargai, terbuka dan memaafkan. Hasil lain yang ditemukan oleh peneliti. Bahwa dalam Lingkar Maiyah Damar Kedhaton tidak ada ketentuan cara berpakaian dan lain sebagainya. jamaah bebas memakai sesuai dengan kenyamanan dan kesadaran masing-masing. Semua Kegiatan spiritulaitas dalam Lingkar Maiyah Damar Kedhaton adalah atas dasar Segitiga Cinta (Allah, Rasulullah, dan Manusia). disini Allah yang sebagai tuan rumahnya dan Rasulullah adalah penjaga pintunya.