Sejarah keterlibaan tokoh-tokoh Komunis di dalam Sarekat Islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muhtadin, Sabilal (2022) Sejarah keterlibaan tokoh-tokoh Komunis di dalam Sarekat Islam. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Sabilal Muhtadin_A02218033 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Keterlibatan Tokoh-tokoh komunis di dalam Sarekat Islam”, rumusan masalah yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini meliputi, 1. Bagaimana sejarah berdirinya Sarekat Islam di Indonesia? 2. Bagaimana sejarah masuknya paham komunisme di Indonesia? 3. Bagaimana tokoh-tokoh komunis terlibat dalam Sarekat Islam? Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis yang digunakan untuk mengkaji seperti apa peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Sedangkan konsep teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori dialektika dari George Hegel yang menyatakan bahwa sejarah dan proses geraknya juga diperngaruhi oleh dialektika, yaitu pertemuan antara tesis dengan antitesis yang kemudian menghasilkan sintesis. Seperti hubungan antara dua organisasi yang bertolak belakang, kemudian hasil dari keduanya membentuk organisasi yang baru. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Latar belakang berdirinya Sarekat Islam berawal dari dominasi pedagang asing di atas pedagang pribumi. Hal inilah kemudian membuat H. Samanhudi, salah satu pedagang batik merasa prihatin memulai untuk mendirikan organisasi yang diberi nama Sarekat Dagang Islam pada 1911. 2. Sejarah masuknya paham komunisme di Indonesia ini berawal dari kedatangan Henk Sneevliet ke Hindia Belanda pada tahun 1914, kemudian dia mendirikan ISDV (Indische Social Demoratische Vereniging). Tahun 1920, ISDV berubah menjadi Perserikatan Komunis Hindia Belanda yang menjadi cikal bakal PKI. 3. Keterlibatan tokoh-tokoh komunis ke dalam Sarekat Islam ini berawal dari masuknya Semaun Darsono, Alimin dan Tan Malaka sebagai anggota ISDV ke dalam Sarekat Islam. Tujuan mereka adalah untuk memengaruhi Sarekat Islam agar berpahamkan komunis, dan hasilnya terbentuklah Sarekat Islam Merah.