Penegakan hukum terhadap pelaku jual beli satwa dilindungi dalam perspektif hukum pidana islam di Polres Kota Sidoarjo

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fachryansyah, Achmad Fadhil (2022) Penegakan hukum terhadap pelaku jual beli satwa dilindungi dalam perspektif hukum pidana islam di Polres Kota Sidoarjo. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Achmad Fadhil Fachryansyah_C03218002 FIX.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian yang berbentuk skripsi dengan judul “ Penegakan hukum terhadap pelaku jual beli satwa dilindungi dalam perspektif hukum pidana islam di polresta sidoarjo” Dipergunakan untuk menjawab sebuah permasalahan yakni bagaimana penegakan hukum bagi pelaku tindak pidana satwa di lindungi dan bagaimana analisis hukum pidana islam terhadap tindak pidana satwa di lindungi.Metode penelitian ini menggunakan dengan jenis penelitan empiris yaitu penelitian yang menggunakan data dan langsung terjun ke lapangan. Alur pembahasan dari skripsi ini menggunakan empiris yakni penulis membahas tentang “ Penegakan hukum terhadap pelaku jual beli satwa dilindungi dalam perspektif hukum pidana islam di polresta sidoarjo”, dalam melihat latar belakang penegakan hukum tersebut sudah melanggar Undang-undang yang ada. UU No.5 Tahun 1990 tentang Koservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya dengan pasal 21 ayat (2) UU KSDAHE.Proses penelitian ini menunjukkan bahwa Praktik perdagangan satwa yang dilindungi sebagaimana yang terjadi di wilayah hukum polres sidoarjo merupakan perbuatan ilegal karena telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya khususnya ketentuan Pasal 21 ayat (2) dan pelaku atau pembeli sama sama tergolong sebagai perbuatan yang melawan hukum karena menganggu kelestarian satwa yang dilindungi beserta ekosistemnya.Penelitian memiliki kesimpulan bahwa penegakan hukumnya Polres Sidoarjo sudah membagi beberapa tim terkait penangkapan terhadap pelaku di lapangan menurut penyidik Polres Sidoarjo terdapat beberapa kesulitan yang dialami di lapangan disebabkan oleh pertama para pelaku tidak pernah melakukan pertemuan secara langsung sehingga tidak meninggalkan jejak, kedua para pelaku menggunakan jasa ojek online untuk pengiriman satwa tersebut sehingga para penegak hukum sulit untuk mendeteksi keberadaan para pelaku tersebut. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya perdagangan satwa yang dilindungi diantaranya faktor ekonomi, hiburan, dan lingkungan.