Ka’bah dalam alquran surah Ali Imran ayat 96-97: studi komparatif tafsir Jalalain dan tafsir al-Azhar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Firdaus, Mukhammad Ali (2022) Ka’bah dalam alquran surah Ali Imran ayat 96-97: studi komparatif tafsir Jalalain dan tafsir al-Azhar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Mukhammad Ali Firdaus_E03215023.pdf

Download (3MB)

Abstract

Dalam sejarah Islam, ka’bah merupakan bangunan pertama yang didirikan untuk manusia menyembah Allah yang sebelumnya dari Masjidil Aqsa sebagai arah kiblat. Asal usul dan sejarah ka’bah bermula ketika Allah memerintahkan nabi ibrahim dan nabi ismail membangun atau merenovasi ulang ka’bah dengan bimbingan malaikat jibril. Dalam surah Ali Imron ayat 96-97 yang menjelaskan tentang ka’bah ada mufassir yang menafsirkan ka’bah itu berawal dari sebuah buih yang muncul dipermukaan air hingga menjadi daratan yang sekarang dinamakan ka’bah. Dengan hal tersebut, sangatlah menarik untuk diketahui karena ka’bah merupakan bangunan penting dalam agama islam. Penelitian ini mencoba menganalisia antara penafsiran Imam Jalalain dan Hamka yang mempunyai perbedaan sudut pandang dalam penafsirannya. Karenanya, tujuan penelitian ini adalah 1) Memaparkan penafsiran Jalaluddin Al-Mahally dan Jalaluddin As-Suyuthi dalam Tafsir Jalalain dan penafsiran Hamka dalam Tafsir Al- Azhar terhadap Ka’bah dalam Alquran surah Ali Imran ayat 96-97, dan 2) Menemukan persamaan dan perbedaan penafsiran dari kedua mufasir tersebut tentang penafsiran Ka’bah dalam Alquran surah Ali Imran ayat 96-97. Model penelitian yang saat ini digunakan adalah kualitatif, yang mana dalam segi penyajiannya menggunakan tehnik deskriptif analisis. Penelitian ini berobjek pada penafsiran Hamka, Jalaluddin Al Mahalli dan Jalaluddin Asy-Syuyuthi terhadap surah Ali Imran ayat 96-97. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research, yaitu menitikberatkan terhadap literatur-literatur baik primer maupun sekunder. Pada akhirnya, penelitian ini memberikan jawaban bahwa, Tafsir Jalalain dan Tafsir Al-Azhar dalam penafsirannya sama-sama menggunakan corak tafsir adabi Ijtima’I, yaitu tafsir yang memfokuskan penjelasan ayat-ayat Alquran dari segi ketepatan redaksinya, kemudian memaparkan penafsirannya ke dalam bahasa-bahasa indah dan menarik. Perbedannya hanya terdapat pada metodhe penafsirannya, Dimana Tafsir jalalain menggunakan metode Ijmali(global) sedangkan tafsir Al-Azhar menggunakan metode Tahlili. Pada kenyataannya, menurut para mufassir tersebut yaitu Hamka, Jalaluddin Al Mahalli dan Jalaluddin Asy-Syuyuthi menjelaskan bahwa ka’bah sebagai tempat ibadah pertama yang didirikan dan ayat tersebut juga diturunkan untuk membantah tuduhan kaum Yahudi Bahwa Baitul Maqdis lebih dulu berdiri daripada ka’bah.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Firdaus, Mukhammad Alifirdauzzst@gmail.comE03215031
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorSucipto, Mohammad Hadihadi_hz@uinsby.ac.id2010037502
Subjects: Islam dan Ilmu Pengetahuan
Tafsir > Tafsir Al Qur'an
Keywords: ka’bah; Imam Jalalain; Hamka
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Ali Firdaus
Date Deposited: 24 Oct 2022 05:14
Last Modified: 15 Nov 2022 01:23
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57469

Actions (login required)

View Item View Item