Hubungan antara empati dan perilaku modeling dengan altruisme pada Generasi Z di Surabaya

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Aziz, Mukhammad Nurdin (2022) Hubungan antara empati dan perilaku modeling dengan altruisme pada Generasi Z di Surabaya. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Mukhammad Nurdin Aziz_J71216117 ok.pdf
Download (4MB)

Abstract

Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini banyak dari kalangan selebritas dan influencer melakukan penggalangan dana untuk membantu upaya pemerintah dalam melakukan pencegahan penularan virus covid-19 yang tengah terjadi saat ini (cnnindonesia.com). Menurut Sladek dan Grabinger (2014) generasi z adalah generasi yang berpengaruh dalam lingkungannya. Diketahui data dari gopay digital donation pada tahun 2020 bahwa selama masa pandemi covid-19 metode berdonasi secara digital menunjukan peningkatan di semua kelompok usia dengan generasi z yang mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan kelompok usia lainnya dengan presentase 16% kemudian diikuti oleh generasi milenial dan generasi x yang masing-masing 9% dan 7%.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Adapun variabel yang digunakan adalah empati dan perilaku modeling sebagai variabel independen, sedangkan variabel dependen yakin altruisme.Hipotesis pertama, ditemukan hasil bahwa empati dengan altruisme memiliki hubungan positif yang signifikan. Dan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,305. Hipotesis kedua, hasil yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku modeling dengan altruisme. Dilihat dari hasil nilai koefisien korelasi sebesar 0,659 dengan signifikansi 0,000 0,05. Hipotesis ketiga, hubungan antara empati dengan perilaku modeling dengan altruisme memiliki hubungan positif yang signifikan. Dengan nilai F hitung 198,902 dan signifikansi 0,000 0,05.hasil analisis regresi dimana nilai R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,501 yang berarti empati dan perilaku modeling memiliki pengaruh terhadap altruisme sebesar 50,1%. Tak hanya itu, empati dan perilaku modeling memiliki besar pengaruh atau sumbangan efektif (SE). Pada variabel empati, sumbangan efektif yang diberikan sebanyak 15,6%, sedangkan untuk variabel perilaku modeling sumbangan efektif sebesar 34,5%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini perilaku modeling memberikan dampak yang lebih besar pada altruisme daripada empati.