Perempuan dan pendidikan dalam kajian tafsir feminis: studi atas pemikiran K.H. Husein Muhammad

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Sa'adatuddaroini, Sa'adatuddaroini (2022) Perempuan dan pendidikan dalam kajian tafsir feminis: studi atas pemikiran K.H. Husein Muhammad. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Sa'adatuddaroini_D91217132.pdf
Download (1MB)

Abstract

Hadirlah gerakan feminisme yang memperjuangkan dengan menegakkan keadilan gender sekaligus memberantas stigma negatif hak kemanusiaan perepuan diantaranya tidak diperbolehkannya perempuan untuk mengenyam pendidikan, beliau adalah K.H. Husein Muhammad. Penelitian ini ada tiga pembahasan rumusan masalah; (1) bagaimana pendidikan perempuan dalam kajian tafsir feminis K.H. Husein Muhammad, (2) apa yang melatarbelakangi K.H. Husein Muhammad dalam menggagas pendidikan perempuan dalam kajian feminisnya dan (3) bagaimana dampak pandangan K.H. Husein Muhammad tentang pendidikan perempuan bagi keberdayaannya perempuan. Dalam rangka menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan model penelitian kualitatif dengan pendekatan hermeneutik yang berkaitan dengan penafsiran pemahaman K.H. Husein Muhammad. Teknik pengumpulan data menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Adapun teknik dalam menganalisa data dengan metode jenis analisis isi (content-analysis) yaitu penelitian mengkaji lebih dalam terkait gagasan penafsiran K.H. Husein Muhammad. Sehingga dapat menghasilkan pemikiran feminis K.H. Husein Muhamnmad dalam membela hak asasi perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pendidikan perempuan dalam kajian feminis K.H. Husein Muhammad menunjukkan adanya pembelaan terhadap kaum perempuan dalam menuntut ilmu. Dalam konteks hak asasi pendidikan, ajaran Islam sangat menaruh perhatian penuh pada hak kemanusiaan. Oleh sebab itu, diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam pendidikan harus ditiadakan. (2) Latar belakang K.H. Husein Muhammad dalam menggagas pendidikan perempuan dalam kajian feminisnya dikarenakan adanya ketimpangan gender yang terjadi di antara doktrin agama dan realitas sosial di lingkungan masyarakat pesantren. Maka dari itu, beliau mulai berambisi untuk menganalisis masalah tersebut dari sudut pandang ilmu yang diterima dari pesantren untuk menegakkan keadilan agar memperoleh hak mengenyam pendidikan. (3) Dampak gagasan feminis K.H. Husein Muhammad terhadap keberdayaan perempuan terdapat adanya dampak positif berupa kesadaran kaum perempuan untuk setara dan beraktualisasi di berbagai bidang sesuai kompetensinya. Selain itu, dampak negatifnya berupa kebahagiaan perempuan semakin terancam akibat mensalahgunakan arti gerakan feminisme sesungguhnya.