Mencintai diri sendiri dalam Al-Qur'an dan implikasinya terhadap kesehatan mental: analisis penafsiran ayat-ayat self-love dengan pendekatan psikologi

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Afifah, Faradila Nur (2022) Mencintai diri sendiri dalam Al-Qur'an dan implikasinya terhadap kesehatan mental: analisis penafsiran ayat-ayat self-love dengan pendekatan psikologi. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Faradila Nur Afifah_E03218010.pdf

Download (1MB)

Abstract

Pembahasan mengenai mencintai diri sendiri dan kesehatan mental akhir-akhir ini banyak dibicarakan oleh berbagai kalangan. Situasi dan kondisi yang terjadi beberapa tahun terakhir menyebabkan banyaknya gangguan kesehatan mental di masyarakat. Gangguan dan penyakit mental seperti stress berkepanjangan, kecemasan, dan depresi menjadi salah satu penyebab adanya tindakan menyakiti diri sendiri. Namun banyak dari masyarakat yang belum sadar akan pentingnya kesehatan mental. Pada dasarnya, menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan menerapkan konsep mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri adalah mengenal, memahami, menerima, serta menghargai semua yang ada di dalam diri dan memperlakukannya dengan sebaik mungkin. Dalam Islam, mencintai diri sendiri juga berkaitan dengan bagaimana memperlakukan diri dengan baik sebagai upaya mengenal Allah sebagai Tuhan. Penelitian ini membahas permasalahan mengenai penafsiran ayat-ayat mencintai diri sendiri dalam Al-Qur’an, terutama terkait syukur, sabar, dan memaafkan serta implikasinya terhadap kesehatan mental. Tujuannya adalah menguraikan penafsiran ayat-ayat mencintai diri sendiri untuk mengetahui cara Al-Qur’an dalam menerapkan konsep mencintai diri sendiri serta implikasinya terhadap kesehatan mental. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode tematik konseptual, yaitu menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan konsep mencintai diri sendiri, kemudian menguraikan penafsirannya, serta dilakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan tafsir dan psikologi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah islam sebagai agama yang penuh dengan petunjuk telah menyebutkan dalam hadis nabi bahwa orang-orang yang memperoleh keamanaan ialah orang yang bersyukur, bersabar, meminta maaf, dan memaafkan. Oleh karenanya penafsiran ayat-ayat mencintai diri sendiri meliputi anjuran syukur, sabar, dan memaafkan. Maka hal ini dapat ditafsiri oleh para mufassir sebagai bentuk dukungan bahwa Al-Qur’an juga memberikan perhatian terhadap pembahasan konsep mencintai diri sendiri dan kesehatan mental. Dapat dipahami bahwa ayat-ayat mencintai diri sendiri merupakan bentuk pemahaman dalam menerapkan akhlak mulia yang pada hakikatnya dapat memberikan efek positif terutama bagi diri sendiri. Serta implikasi dari penafsiran ayat-ayat mencintai diri sendiri terhadap kesehatan mental adalah bahwa menerapkan konsep mencintai diri sendiri menjadi cara dalam pemeliharaan kesehatan mental.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Afifah, Faradila Nurafifah12082000@gmail.comE03218010
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorChozin, Fadjrul Hakamhakam@uinsby.ac.id2006075901
Subjects: Akhlak > Akhlak Mulia
Kesehatan
Kesehatan

Psikologi
Keywords: mencintai diri sendiri; kesehatan mental
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Faradila Nur Afifah
Date Deposited: 09 Nov 2022 06:25
Last Modified: 09 Nov 2022 06:25
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/57975

Actions (login required)

View Item View Item