This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Apriliani, Nenni (2016) Pandangan generasi muda dan tua mengenai fenomena mitos gerhana bulan (bulan gerring) di Dusun Pengalangan Desa Macajah Tanjungbumi Bangkalan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (509kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (205kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (282kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (593kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (463kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (637kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (264kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (253kB) | Preview |
Abstract
Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat secara turun-temurun. Tradisi tidak semata-mata terbentuk begitu saja dalam suatu masyarakat. Terdapat pengaruh-pengaruh dari luar, dan masyarakat meyakini pengaruh tersebut dan menghasilkan tradisi. Sehingga peneliti memunculkan rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut: Bagaimana pandangan masyarakat generasi muda dan tua terhadap mitos gerhana bulan (bulan gerring) di dusun Pengalangan desa Macajah Tanjungbumi Bangkalan. 2. Bagimana tradisi membangunkan manusia, tumbuhan, dan hewan ternak pada malam gerhana bulan (bulen gerring) muncul, berkembang dan dilestarikan di dusun Pengalangan desa Mcajah Tanjungbumi Bangkalan. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif deskriptif.
Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan teori Konstruksi Sosial Peter L. Berger yang memiliki konsep Eksternalisasi, Obyektivasi dan Internalisasi. Dan hasil temuan dari penelitian ini, yakni (1) Tradisi yang di lakukan masyarakat pada malam bulan gerring, yaitu melakukan ritual mencuci wajah, membangunkan pepohonan dan binatang ternak. (2) Mitos Bulan Gerring, Cerita rakyat yang terkait datangnya Bulan Gerring atau Gerhana Bulan, yakni anak dari bu Randhe si penghuni bulan, tepelecok, telobuk, dan menghilang. Yang kemudian menghasilkan tradisi. (3) Tujuan yang dilakukan masyarakat, yakni untuk mendapatkan berkah. (4) Masyarakat memiliki pandangan bahwasanya tradisi yang dilakukan pada malam Bulan Gerring atau Gerhana Bulan merupakan suatu keharusan dan wajib. Meskipun mereka tidak mengetahui apa sebenarnya korelasi antara cerita rakyat dan tradisi yang dilakukan. Tradisi tersebut memang sudah ada sebelum mereka di lahirkan, memang suatu tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun. Sehingga, individu dalam masyarakat tersebut, disadari ataupun tidak, tradisi itu sudah mendarah daging dalam pemikiran mereka.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Sosiologi | ||||||||
Keywords: | Mitos; Gerhana Bulan; Tradisi | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||||
Depositing User: | Nenni Apriliani | ||||||||
Date Deposited: | 22 Apr 2016 05:56 | ||||||||
Last Modified: | 14 Nov 2019 03:49 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/5815 |
Actions (login required)
View Item |