This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Darwis, Mohammad (2020) Schoolpreneurship berbasis pesantren: studi kasus di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Mohammad Darwis_F06511090.pdf Download (6MB) |
Abstract
Latar belakang penelitian ini adalah ketertarikan peneliti terhadap fenomena perkembangan sekolah enterpreneurship yang berintegrasi dengan pesantren. Keunikannya adalah eksistensi SMK (Nurul Jadid Paiton) dengan stigma negatif sebagai sekolah yang hanya berorientasi kerja (duniawi) dan bersifat profan, bisa survive di dalam pesantren yang kental keagamaannya (religius) dan lebih transenden. Fokus dalam penelitian ini adalah; pertama, bagaimana model pengelolaan sekolah enterpreneurship berbasis pesantren di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo? dan kedua, bagaimana dampak model pengelolaan sekolah entrepreneurship berbasis pesantren di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo?.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus menggunakan pendekatan fenomenologis. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan analisis dokumentasi. Analisis data melalui tiga alur, yaitu; reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sementara, untuk memastikan keabsahan data dilakukan melalui teknik perpanjangan masa penelitian dan trianggulasi data.Hasil penelitian ini adalah; pertama, model pengelolaan sekolah enterpreneurship berbasis pesantren di SMK Nurul Jadid Paiton Probolinggo memakai model pengelolaan integratif dengan melibatkan tiga komponen sub sistem pembelajaran, yaitu sekolah (SMK Nurul Jadid), Dunia Usaha dan Industri (DUDI), dan Pesantren Nurul Jadid Paiton. Terdapat enam aspek yang diintegrasikan, yaitu; manajerial, kurikulum, sistem pembelajaran, keuangan, sarana dan prasarana, serta iklim sekolah. Kedua, model pengelolaan tersebut memiliki dampak terhadap tiga komponen sub sistem pembelajaran yang terlibat, yaitu sekolah, DUDI dan pesantren, baik dampak positif maupun negatif.Implikasi teoritik penelitian ini, yaitu menguatkan sekaligus mengkritik teori-teori yang ada tentang model pengelolaan SMK, dengan mengajukan temuan baru, yaitu “ pendidikan multi sistem” yang oleh peneliti disingkat PMS. Implikasi yang menguatkan adalah karena PMS pada dasarnya dibangun dari teori Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di mana pendidikan dijalankan di dua tempat, yaitu sekolah dan industri dengan pendekatan link and match sebagaimana teori Idler dan Wardiman. Adapun implikasi kritik dan penemuan baru, karena PMS berbeda dangan PSG yang hanya melibatkan dua tempat (sub-sistem) belajar, sementara PMS melibatkan tiga tempat yaitu; Sekolah, Industri dan Pesantren. Dengan demikian temuan ini sekaligus mengembangkan teori Masriam Bukit yang membagi pengelolaan SMK ke dalam enam model. Dengan temuan PMS akan menjadi tujuh model. Yaitu; Company Model, School Model, Comperative Model atau Dual System, Non-Formal Vocational Education, School Model plus Praktik Kerja Industri (prakerin), Production Based Model, dan Pendidikan Multi Sistem (Multi System Education Model).
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Pesantren | ||||||||||||
Keywords: | Schoolpreneurship; Pesantren. | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Pendidikan Agama Islam | ||||||||||||
Depositing User: | mohammad Darwis | ||||||||||||
Date Deposited: | 28 Nov 2022 07:30 | ||||||||||||
Last Modified: | 28 Nov 2022 07:30 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58410 |
Actions (login required)
View Item |