This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Hayatuddin, Ah. Kholis (2021) Fikih adaptif kaum pembaharu: studi pemikiran K.H. A.R Fakhruddin. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ah. Kholis Hayatuddin_F23416102.pdf Download (4MB) |
Abstract
Gagasan dan upaya rekonstruksi hukum Islam (fiqh) muncul dari tokoh-tokoh pembaharu yang berpandangan progresif. Dengan spirit dasar (ideologi) akan cara pandang keagamaan yang terbuka, toleran, rasional dan kebebasan berfikir, mereka berupaya mengembangkan dunia pemikiran Islam. Salah satu ciri yang menonjol dari produk arus pemikiran ini adalah selalu mengorientasikan fiqh pada kemaslahatan umat. Untuk memenuhi kebutuhan ini mulai bermunculan para pemikir hukum Islam yang mencoba menggali kemungkinan-kemungkinan dan alternatif dalam syari’at yang bisa diangkat dalam menjawab masalah-masalah baru yang di hadapi oleh umat Islam. Salah satu tokohnya adalah K.H. Abdur Rozaq Fakhruddin atau disingkat dengan K.H. A.R. Fakhruddin (1916-1995). Pemikirannya memiliki memiliki signifikansi untuk dikaji lebih jauh dalam sebuah penelitian akademis.Problem mendasar yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah, bagaimana metode istinbat, karakteristik serta kontribusi seorang AR. Fakhruddin dalam pengembangan pemikiran hukum Islam, kemudian bagaimana konstruksi fikih adaptif A.R. Fakhruddin. Sebagai karya ilmiah penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) an sich yang bersifat literer. Dengan pendekatan analisis-kritis, penelitian ini mencoba mendeskripsikan konstruksi epistemologi pemikiran hukum Islam A.R. Fakhruddin, lalu dianalisis secara kritis, sehingga tergambar bangunan utuh dari fikih AR. Fakhruddin. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: Metode istinbat AR.Fakhruddin dalam bangunan fikihnya meliputi, pertama, merujuk kepada al-Qur’an dan hadis sebagai sumber utama hukum Islam. Kedua, berorientasi pada al-Mashlahah, dimana kepentingan publik menjadi landasan dasar dalam penetapan hukum yang dikeluarkan AR.Fakhruddin. Ketiga, mempertimbangkan tradisi yang baik (‘urf sahih), dalam konteks ini tradisi lokal yang baik menjadi pertimbangan dalam penetapan hukum. Adapun karakteristik dari fikih AR.Fakhruddin diantaranya: pertama, produk pemikiran yang dilahirkan berbentuk fatwa hukum sebagai solusi bagi masyarakat. Eksistensi fatwa ini memiliki pengaruh yang cukup luas pada domain sosial dan politik, fatwa juga mampu memobilisasi masa menjadi kekuatan yang kokoh. Kedua, Mensinergikan pendekatan bayani burhani dan irfani dari berbagai fatwa hukum yang dikeluarkan. Ketiga, prinsip al-taisir (mempermudah), yakni digunakan ketika seseorang mengalami kesulitan dalam mengamalkan ajaran agama. Keempat, bersifat fikih akhlaki, dimana dalam keputusan hukum AR.Fakhruddin tidak hanya bertumpu pada nash semata namun juga pertimbangan moral etis terhadap suatu persoalan.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (PhD) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | Fikih | ||||||||||||
Keywords: | Fikih; Metode; Istinbat dan Fatwa | ||||||||||||
Divisions: | Program Doktor > Studi Islam | ||||||||||||
Depositing User: | Ah. Kholis Hayatuddin | ||||||||||||
Date Deposited: | 13 Dec 2022 02:21 | ||||||||||||
Last Modified: | 13 Dec 2022 02:21 | ||||||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/58472 |
Actions (login required)
View Item |