Praktek pembelajaran Al-Qur'an pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan kelas 1 Surabaya dan relevansinya dengan praktek pembelajaran Al-Qur'an pada masa sahabat

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hajar, Aprilita (2023) Praktek pembelajaran Al-Qur'an pada warga binaan di lembaga pemasyarakatan kelas 1 Surabaya dan relevansinya dengan praktek pembelajaran Al-Qur'an pada masa sahabat. Masters thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Aprilita Hajar_02040521016.pdf
Download (2MB)

Abstract

Al-Qur’an hadir dalam suatu ruang dan juga waktu, yang pastinya akan diikuti oleh berbagai perubahan kondisi sosial dan budaya yang ada. Seiring berkembangnya zaman banyak terjadi banyak perubahan terkait gaya hidup, teknologi, sikap, perilaku, hingga umat Islam lupa akan kewajibannya sebagai umat beragama. Untuk menjawab persoalan yang ada, disini peneliti menggunakan studi Living Qur’an yang pada hakikatnya praktek Living Qur’an ini sudah muncul sejak masa sahabat Nabi. Adapun pembahasan ini sangat menarik dan fokus pada bagaimana praktek pembelajaran Al-Qur’an pada warga Binaan Pemasyarakatan, relevansinya dengan pembelajaran Al-Qur’an pada masa sahabat Nabi dan implikasinya pada kepribadian para warga binaan pemasyarakatan. Pembahasan merujuk kepada beberapa aspek, yaitu aspek istima’an, qira’atan, hifdzan, fahman, tafsiran, ‘amalan wa da’watan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan analisis deskriptif, dan melalui pendekatan sosiologi dan fenomenologi. Salah satu teori yang diambil berupa pemaparan dari Abdul Mustaqim bahwa kajian Living Qur’an bertujuan untuk memperluas ranah kajian Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, dengan cara terjun langsung ke lapangan dan melihat fenomena yang ada dan tidak hanya berputar pada kajian teks saja. Langkah yang dilakukan adalah dengan memotret apa yang terjadi di lapangan, kemudian dianalisis dengan analisa induktif. Pada penelitian ini peneliti menemukan temuan baru yaitu terkait bentuk interaksi antara Al-Qur’an dan masyarakat, atau Living Qur’an, khususnya tentang fenomena yang terjadi pada warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya, yang mana didalamnya banyak diadakan kegiatan-kegiatan pembinaan keagamaan, yang berhubungan dengan upaya-upaya dalam menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, dari mulai aspek pengenalan agama dan Al-Qur’an, pembelajaran, pemahaman hingga aspek pengamalan atas apa yang telah dipahami dari Al-Qur’an, dan hal ini juga memiliki letak relevansi atas apa yang telah dialami oleh pada masa sahabat Nabi dulu, yaitu dari segi relevansi historis kehidupan sahabat pada masa jahiliyah, hingga segi relevansi praktis atas bentuk kesadaran para sahabat, yang akhirnya terjadi fenomena dalam mempraktekkan dan mengamalkan atas apa yang dipahami dari Al-Qur’an dengan berbagai macam bentuk. Kesimpulan pada pembahasan ini menghasilkan implikasi bahwa bentuk Qur’anisasi dalam kehidupan sehari-hari warga binaan menghasilkan pengaruh yang signifikan, baik dari segi kesadaran dalam beragama, peningkatan aspek spiritual, hingga berpengaruh pada perilaku warga binaan dalam kehidupan sehari-hari, dan cenderung berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bertekad untuk meninggalkan segala macam keburukan yang telah dilakukan sebelumnya.