Muslimat NU: peran dalam pemberdayaan perempuan bidang sosial-keagamaan di Kabupaten Jombang Jawa Timur 1969-2015

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Ratnasari, Ria Juwita Dwi (2023) Muslimat NU: peran dalam pemberdayaan perempuan bidang sosial-keagamaan di Kabupaten Jombang Jawa Timur 1969-2015. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ria Juwita Dwi Ratnasari_A92217130 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berfokus pada tiga pembahasan antara lain: (1) Bagaimana sejarah dan eksistensi organisasi-organisasi perempuan Nahdlatul Ulama ? (2) Bagaimana sejarah Muslimat NU Kabupaten Jombang ? (3) Bagaimana bentuk pemberdayaan perempuan bidang sosial dan keagamaan yang dilakukan oleh Muslimat NU Kabupaten Jombang pada tahun 1969-2015? Untuk menjawab permasalahan tersebut penulis menggunakan metode sejarah (historis), yaitu suatu langkah merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengkritik, dan menafsirkan data dalam rangka menegakkan fakta serta kesimpulan yang kuat. Sementara itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah dan sosiologi. Adapun teori yang digunakan yakni fungsional struktural oleh Tallcot parson serta teori gender. Kedua teori tersebut guna mengetahui peran atau gerakan dari Muslimat NU Kabupaten Jombang terhadap pemberdayaan perempuan.Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa, (1) Muslimat NU merupakan organisasi perempuan yang pertama kali berdiri dalam diri Nahdlatul Ulama, disusul dengan berdirinya Fatayat NU, IPPNU (Ikatan Pelajar Putri NU) dan KOPRI (Koprs PMII Putri). (2) Muslimat NU cabang Jombang berdiri pada tahun1946-an, dengan latar belakang keresahan ibu nyai Sya’diyah Rohmah yang melihat masih banyak perempuan-perempuan di Kabupaten Jombang pada saat itu kurang mendapatkan pendidikan agama dan kurang mengasah kemampuan diri (3) Bentuk pemberdayaan perempuan dalam bidang sosial yang dilakukan oleh Muslimat NU Kabupaten Jombang antara lain pembangunan RSIA, panti asuhan dan Gerakan 1.000. Sedangkan pada bidang keagamaan yakni Majelis Taklim dan Pelatihan Da’iyah.