Kisah Nabi Sulaiman dalam Al-Qur'an: studi al-Dakhil tafsir al-Iklil fi Ma'ani al-Tanzil karya Misbah bin Zain al-Mustafa

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Hibatullah, Alif (2023) Kisah Nabi Sulaiman dalam Al-Qur'an: studi al-Dakhil tafsir al-Iklil fi Ma'ani al-Tanzil karya Misbah bin Zain al-Mustafa. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Alif Hibatullah_E03219005.pdf

Download (1MB)

Abstract

Dalam perkembangan penafsiran Al-Qur’an sejak zaman Nabi Muhammad sampai kepada masa kontemporer, telah ditemui kesalahan ketika seorang ulama menafsirkan Alquran. Kesalahan dalam tafsir tersebut kemudian dikenal dengan istilah al-Dakhil yakni cacat atau sesuatu yang asing di dalam penafsiran Alquran. Tafsir al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil Karya Misbah bin Zain al-Mustafa menafsirkan surat Al-Naml ayat 16 bahwa ada burung dara dan katak yang bertasbih kepada Allah. Dalam penafsiran surat Al-Naml ayat 44 mengisahkan Nabi Sulaiman dan ratu Bilqis dengan riwayat israiliyyat yang berlawanan dengan syariat Islam. Ketika menafsirkan surat Saba’ ayat 13 yang mengatakan Nabi Sulaiman memerintahkan jin membuat patung para Nabi terdahulu dan ulama yang dipasang di masjid agar masyarakat ingat dan semangat fokus beribadah. Dari latar belakang tersebut, dirumuskan masalah yakni bagaimana penafsiran Misbah Mustafa atas kisah Nabi Sulaiman? Bagaimana al-Dakhil dalam tafsir al-Iklil fi Ma’ani al-Tanzil atas kisah Nabi Sulaiman?. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan menghimpun berbagai sumber literasi sebagai bahan utama kajian. Untuk menilai al-Dakhil penafsiran tersebut digunakan dua langkah yakni mencari sumber tafsir dan analisis al-Dakhil. Untuk mencari sumber tafsir tersebut diselidiki dalam berbagai kitab tafsir, kemudian dinilai al-Dakhil dalam penafsiran tersebut dengan syariat Islam. Sumber penafsiran tafsir al-Iklil surat Al-Naml ayat 16 adalah tafsir al-Sawi. Tidak ditemui literatur yang khusus membenarkan adanya burung dara dan katak yang bertasbih, penafsiran Misbah Mustafa dibenarkan dengan dalil semua makhluk bertasbih kepada Allah, baik yang di bumi maupun di langit. Sumber penafsiran tafsir al-Iklil surat Al-Naml ayat 44 adalah tafsir al-Qurtubi dan tafsir al-Tabari, terdapat al-Dakhil penafsiran yang dilakukan Misbah Mustafa ketika menafsirkan ayat ini karena memakai riwayat israiliyyat yang berlawanan dengan ajaran Islam. Sumber penafsiran surat Saba’ ayat 13 adalah tafsir al-Qurtubi dan tafsir al-Tabari, dalam tafsirnya Misbah Mustafa menyalahi logika dan juga sejarah dalam Al-Qur’an, yakni telah dilarangnya patung sebagai media beribadah sejak zaman Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Hibatullah, Alifalifhibatullah07@gmail.comE03219005
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorMusyarrofah, Musyarrofahe.musyarrofah@yahoo.co.id2014067102
Subjects: Cerita dalam Al Qur'an
Al Qur'an > Mukjizat al Quran
Nabi dan Rasul
Keywords: Kisah; Nabi Sulaiman; al-Dakhil; al-Iklil
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir
Depositing User: Alif Hibatullah
Date Deposited: 28 Mar 2023 05:14
Last Modified: 28 Mar 2023 05:14
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/59109

Actions (login required)

View Item View Item