Faedah khataman al Qur'an: studi living qur'an jemaah Masjid Nurul Amin Simo Jawar dan relevansinya dengan Tafsir al Azhar

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fitria, Lailatul (2023) Faedah khataman al Qur'an: studi living qur'an jemaah Masjid Nurul Amin Simo Jawar dan relevansinya dengan Tafsir al Azhar. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Lailatul Fitria_E93219098 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian agama, living Qur’an merupakan bentuk suatu gejala sosial yang disemangati oleh Al-Qur’an. Living Qur’an dimaksudkan sebagai suatu studi di mana individu atau sekelompok orang memahami Al-Qur’an (penafsiran). Baik dari aspek akademis maupun non akademis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan praktik khataman Al-Qur’an di Masjid Nurul Amin Simo Jawar Kota Surabaya, faedah khataman Al-Qur’an bagi masyarakat sekitar masjid dan juga relevansinya dengan Tafsir al-Azhar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif gabungan field research dan library research (living qur’an). Penelitian kualititatif merupakan penelitian yang memiliki sifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian kualititatif bertujuan untuk menjelaskan suatu peristiwa dengan sedalam-dalamnya dengan cara mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Penelitian ini menghasilkan tiga temuan penting. Pertama, kegiata khataman Al-Qur’an dilakukan dengan membaca seluruh juz yang ada dalam Al-Qur’an dengan cara bergantian (baca simak) yang dimulai setelah Salat Subuh hingga setelah Salat Asar. Kedua, faedah khataman Al-Qur’an menurut Jemaah dan masyarakat sekitar dapat dinilai memiliki langkah dan keistikamahan yang cukup baik. Ketiga, relevansi faedah khataman Al-Qur’an yang dilaksanakan oleh Jemaah Masjid Nurul Amin Simo Jawar setelah memaparkan data yang ada dirasa cukup relevan, dikarenakan proses keberlangsungan khataman Al-Qur’an dirasa memiliki tujuan yang positif dengan bentuk membaca secara bergantian Sehingga masih cukup relevan karena tidak melanggar kaidah yang berlaku dalam Tafsir Al-Azhar. Untuk mengetahui pemahaman masyarakat terhadap tafsir perlu dilakukan kajian living qur’an yang terjadi di masyarakat. Fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat harus dibidik kemudian dipelajari. Kepada para peneliti, dalam skripsi ini masih banyak kekurangan.