Konsep pemerataan ekonomi dalam QS. Al Hasyr ayat 7 perspektif Muhammad Al Amin Al Shinqiti dalam tafsir Adhwa Al Bayan

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Maula, Anjani I'anatul (2023) Konsep pemerataan ekonomi dalam QS. Al Hasyr ayat 7 perspektif Muhammad Al Amin Al Shinqiti dalam tafsir Adhwa Al Bayan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Anjani I'anatul Maula_E73219044 ok.pdf
Download (2MB)

Abstract

Penelitian dalam skripsi ini ditujukan untuk menganalisis konsep pemerataan ekonomi perspektif penafsiran Muhammad Al-Amin Al-Shinqiti terhadap surat Al-Hasyr ayat 7. Ayat itu secara eksplisit menyebutkan bahwa harta fai yang kemudian dikontekstualisasikan maknanya menjadi pendapatan negara, yakni agar tidak hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. Al-Shinqiti kemudian menarik maknanya ke konteks yang lebih umum. Ia berpendapat bahwa esensi dari ayat tersebut adalah untuk menghilangkan seluruh bentuk keberpihakan agar tercapai prinsip pemerataan ekonomi yang bernilai keadilan. Agar tercipta distribusi ekonomi yang sesuai dengan Islam, maka haruslah menggunakan pertimbangan nilai islam dan bukan determinisme mekanisme ekonomi lainnya seperti sistem kapitalisme dan sosialisme. Oleh karena ayat ini secara eksplisit telah mewakili penolakan terhadap sistem ekonomi kapitalisme, dan selanjutnya Al-Shinqiti mengkritik suatu teori ekonomi dalam panfsirannya yang diduga adalah teori ekonomi sosialisme. Maka dalam penelitian ini akan diungkap teori ekonomi apakah yang dimaksud dalam kritik Al-Shinqiti dalam penafsirannya, apa latar belakangnya, dan pemikiran ekonomi apa yang diinginkan oleh Al-Shinqiti dalam penafsirannya. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis untuk mengungkap isi penafsiran beserta konsep pemerataan ekonomi yang dikandung dalam penafsiran, dengan menggunakan teori hermeneutika sosial Hassan Hanafi sebagai pendekatannya untuk memecahkan latar belakang isu yang terdapat dalam penafsiran. Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa berdasarkan ciri-ciri yangvterdapat dalam penafsiran Al-Shinqiti, diketahui bahwa teori yang dimaksud dalam kritiknya adalah teori ekonomi sosialisme. Kritik teori ekonomi sosialisme tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya ideologi sosialisme di Arab yang menurutnya tidak sesuai dengan nilai ekonomi Islam. Secara umum, dapat diketahui konsep utama dari pemerataan ekonomi dalam sudut pandang Al-Shinqiti ada dalam beberapa poin berikut: 1. Persamaan ekonomi adalah suatu kemustahilan. 2. Sistem ekonomi Islam adalah ekonomi bebas terbatas. 3. Pengelolaan kekayaan negara atau distribusi pendapat negara harus dilakukan secara adil dan merata tanpa adanya keberpihakan dan ditujukan untuk kemaslahatan masyarakat secara menyeluruh.