This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Rahayu, Nur Puji (2016) Kehidupan Sosial Mantan Penderita Kusta di Dusun Sumber Glagah desa Tanjungkenongo Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto : Tinjauan Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (5MB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (181kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (132kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (496kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (551kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (190kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (105kB) | Preview |
Abstract
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini kehidupan mantan penderita kusta di dusun Sumber Glagah desa Tanjungkenongo kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai kehidupan sosial mantan penderita kusta di dusun Sumber Glagah yang meliputi interaksi sosial, perekonomian dan pandangan masyarakat.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam melihat fenomena yang terjadi masyarakat mantan penderita kusta di kawasan dusun Sumber Glagah desa Tanjungkenongo kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto adalah teori interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead.
Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; (1) Kehidupan sosial masyarakat mantan penderita kusta di kawasan dusun Sumber Glagah desa Tanjungkenongo kecamatan Pacet kabupaten Mojokerto masih belum dapat dikatakan baik karena masih banyak ditemukan diskriminasi pada para mantan penderita kusta. Sesuai dengan teori interaksionisme simbolik oleh George Herbert Mead, pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (society) sangat berpengaruh dalam terciptanya kehidupan sosial yang terjadi pada masyarakat mantan penderita kusta. (2) Perekonomian masyarakat penderita kusta mengalami kesulitan akibat diskriminasi sehingga tidak bisa bekerja dengan layak. Sebagian besar mantan penderita kusta terpaksa bekerja sebagai peminta-minta.
3) Pandangan masyarakat masih menganggap mantan penderita kusta sebagai individu yang harus dijauhi dan didiskriminasi. Hal tersebut terjadi karena kurang pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Sosiologi | ||||||||
Keywords: | Penderita Kusta; Kusta | ||||||||
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi | ||||||||
Depositing User: | S.Sos Nur Puji Rahayu kotib | ||||||||
Date Deposited: | 23 Apr 2016 02:32 | ||||||||
Last Modified: | 25 Feb 2020 06:56 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6053 |
Actions (login required)
View Item |