This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Wahyuli, Ananing Nur (2016) PENGENTASAN KEMISKINAN MENURUT AL-QUR'AN. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
|
Text
Cover.pdf Download (419kB) | Preview |
|
|
Text
Abstrak.pdf Download (125kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (311kB) | Preview |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 3.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Bab 4.pdf Download (566kB) | Preview |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (535kB) | Preview |
Abstract
Fokus masalah yang akan diteliti adalah pengentasan kemiskinan menurut perspektif al-Qur’an. Di dalam al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara praktis mengentaskan kemiskinan. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat muslim khususnya di Indonesia mengalami masalah kemiskinan. Dari sini muncul sebuah asumsi bahwa al-Qur’an belum benar-benar diamalkan dalam kehidupan masyarakat muslim. Ini dimungkinkan karena pengungkapan tentang pengentasan kemiskinan secara konseptual tidak banyak dilakukan. Sehingga, pengungkapan konsep ini dirasa perlu, karena perilaku masyarakat tidak bisa terlepas dari pola pikirnya. Sedangkan pola pikir sangat dipengaruhi oleh tafsiran atas teks-teks keagamaan atau kitab suci yang mereka jadikan pedoman, kemudian menjadi sistem teologi yang mereka yakini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui kajian literatur-literatur yang terkait dengan topik pengentasan kemiskinan (Library Reseacrh). Data yang dihimpun melalui kajian literatur tersebut kemudian dianalisis berdasarkan prosedur dalam metode mawdu’i dengan merujuk pada karya-karya tafsir al-Qur’an yang terkait dengan topik pengentasan kemiskinan. Pengentasan kemiskinan di dalam al-Qur’an dilakukan dengan cara memeratakan harta yang berada di sekitar masyarakat. Hal ini dalam konteks keindonesiaan dapat ditempuh dengan pemungutan pajak dan mengalokasikan dana pajak tersebut secara adil dan merata. Kewajiban pemungutan dan pemerataan pajak ini dibebankan kepada penguasa atau pemerintah. Perilaku hidup hemat dan bersahaja (sederhana) juga merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengentaskan kemiskinan. Pada dasarnya kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya tidak untuk memenuhi kebutuhan sekunder atau bahkan tersier. Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, manusia tidak boleh berdiam diri akan tetapi harus bekerja. Allah telah menyediakan sumber daya alam yang berlimpah sehingga manusia harus bekerja untuk memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Dalam rangka memenuhi kebutuhan, manusia tidak boleh melanggar batas-batas yang telah ditetapkan oleh Islam. Bentuk-bentuk perilaku ekonomi ilegal merupakan bentuk usaha pemenuhan kebutuhan yang melewati batas-batas yang sudah ditetapkan. Perilaku ini dapat merugikan orang lain khususnya bagi orang-orang miskin.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Subjects: | Tafsir > Tafsir Al Qur'an | ||||||
Keywords: | Kemiskinan ; Al Qur'an | ||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat > Ilmu Alquran dan Tafsir | ||||||
Depositing User: | Wahyuli Ananing Nur | ||||||
Date Deposited: | 22 Mar 2016 04:46 | ||||||
Last Modified: | 22 Mar 2016 04:46 | ||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/6085 |
Actions (login required)
View Item |