Tarekat dan Solidaritas Sosial: studifFenomenologis tarekat Qādiriyah wa Naqshabandiyah di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Muvid, Muhamad Basyrul (2023) Tarekat dan Solidaritas Sosial: studifFenomenologis tarekat Qādiriyah wa Naqshabandiyah di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Muhamad Basyrul Muvid_F03119005.pdf
Download (3MB)

Abstract

Tarekat menjadi jalan alternatif untuk membimbing manusia dekat dengan Allah melalui arahan murshid, namun biasanya mereka terjebak kepada ekslusifisme dan fanatisme yang ekstrem sehingga menciptakan persoalan sosial di tengah kehidupan masyarakat. Untuk itu, diperlukan upaya pembenahan dalam proses pembelajarannya agar jamaah tarekat mempunyai paradigma yang moderat dan humanis, salah satu praktik tarekat yang mengedepankan aspek sosial dan juga spiritual ialah tarekat Qa>diriyah wa Naqshabandiyah di pondok pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto sehingga diperlukan kajian yang mendalam mengenai pembentukan sikap solidaritas sosial jamaah dalam pembelajaran TQN tersebut dengan fokus kepada tiga ranah yakni: 1) Bagaimana Praktik Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto? 2) Bagaimana Pembelajaran Tarekat Qa>diriyah wa Naqshabandiyah di Pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto? Dan 3) Bagaimana Implikasi dari Praktik dan Pembelajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqshabandiyah di Pesantren Sabilul Muttaqin Kota Mojokerto dalam Pembentukan Sikap Solidaritas Sosial Jamaah?.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan interaksi simbolik. Pendekatan ini dipilih karenan menganalisis suatu fenomena individu (jamaah TQN), yakni pengalaman dan tindakan setiap personal yang direfleksikan ke dalam kehidupan sehari-sehari dengan sesama yakni dalam wujud interaksi sosial. Sumber data (responden) yakni murshid, khalifah TQN, jamaah TQN dan masyarakat sekitar pesantren. Instrumen data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Teknik analisa data menggunakan induksi dan interpretasi.Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik tarekat Qadiriyah wa Nashabandiyah (TQN) bisa dilaksanakan apabila sudah mengikuti baiat dari murshid, sehingga murid memiliki tanggungjawab untuk melakukan dhikir jahr 165 kali dan dhikir sir 5000 kali dalam sehari. Kemudian, pembelajaran TQN (khususiyah) dilaksanakan seminggu sekali dengan model pembelajaran integratif dan humanistik. Selanjutnya, terdapat implikasi dari praktik dan pembelajaran TQN dalam proses pembentukan sikap solidarita sosial jamaah yakni melalui amaliah dhikir yang kontinu, khusyuk dan penuh tanggungjawab didukung dengan wasi>lah, rabi>t}ah, tawajjuh yang serius, sehingga membawa kepada ketenangan batin yang berdampak pada perilaku sosial. Pembelajaran TQN (khususiyah atau khataman) didesain dengan pendekatan humanistik menggunakan model integratif dengan variasi metode pembelajaran, sehingga memberikan dampak positif bagi terbentuknya sikap solidaritas sosial jamaah di antaranya dermawan, welas asih, moderat dan tolong menolong yang mereka lakukan dengan motif mencari rida Allah dan mengikuti pandangan hidup yang mementingkan persaudaraan sesama (ukhuwah), pembentukan sikap solidaritas sosial tersebut juga didukung dengan kegiatan sosial TQN dan kepemimpinan murshid yang humanistik. Artinya, solidaritas sosial jamaah bisa terbentuk melalui praktik TQN yang baik, didukung pembelajaran (khususiyah) yang humanis dan intensif yang diarahkan kepada penguatan karakter dan jiwa sosial, selain spiritualitas, sehingga terbentuk teori pembelajaran TQN berbasis humanistik.