Fenomena independent woman pada komunitas driver ojek online go ladies di Desa Ploso,Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya : dititinjau dari Teori Feminisme Liberal

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Masjurroh, Ema (2023) Fenomena independent woman pada komunitas driver ojek online go ladies di Desa Ploso,Kecamatan Tambaksari, Kota Surabaya : dititinjau dari Teori Feminisme Liberal. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Ema Masjurroh_I73219044_ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Dalam penelitian ini peneliti mengkaji bagaimana kehidupan sosial ekonomi independent woman di komunitas driver ojek online Go Ladies dan mengapa independent woman menjadi pilihan dalam menjalani proses sosial. Dari rumusan masalah tersebut terdapat sub bab pembahasan didalamnya, antara lain pembahasan mengenai perempuan yang mengambil keputusan sebagai independent woman dan upaya mereka dalam memperjuangkan kebebasan menurut diri dan stabilitas dalam melangsungkan proses sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis data deskriptif dan teknik pengumpulan data observatif, wawancara, serta dokumentasi. Teori yang digunakan dalam analisis Fenomena Independent Woman pada komunitas driverojek online Go Ladies adalah teori feminisme liberal oleh Mary Wollstonecraft. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa (1) Kehidupan sosial ekonomi independent woman di komunitas go ladies ditentukan oleh factor keadaan rumah tangga seperti halnya sama-sama ditinggalkan oleh suami yang mengharuskan mereka untuk bekerja seorang diri sehingga mereka menyandang status sebagai independent woman, mereka mempunyai kesamaan masalah didalam rumah tangga yang menjadikan mereka menjadi satu kesatuan dengan tujuan yang sama untuk pemunuhan kebutuhan hidup, dengan adanya komunitas go ladies para perempuan bisa bebas berekpresi dan berkreasi dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan (2) Pilihan menjadi independent woman dalam menjalani proses sosial mengharuskan seorang wanita melakukan peran ganda dimana mereka berperan menjadi tulang punggung sebagai ayah yang mengharuskan mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya sekaligus ibu yang merawat, mendidik serta mengurus pekerjaan rumah disebuah profesi yang mayoritasnya adalah laki-laki dengan banyaknya stigma yang dilontarkan oleh masyarakat tidak menjadi kendala dalam memenuhi nafkah untuk keluarganya.