Perlindungan perempuan dan anak dalam hukum keluarga di dunia islam

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Naily, Nabiela (2021) Perlindungan perempuan dan anak dalam hukum keluarga di dunia islam. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Nabiela Naily_F03416061_OK.pdf
Download (2MB)

Abstract

Disertasi yang berjudul “Perlindungan Perempuan dan Anak Dalam Hukum keluarga Di Dunia Islam” ini bertujuan memetakan bagaimana upaya hukum keluarga di dunia islam dalam mendorong perlindungan perempuan dan anak. Rumusan masalah dalam disertasi ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hukum keluarga di dunia Islam mengatur aspek poligami, hak-kewajiban pasca cerai dan anak luar kawin?, 2. Bagaimana hukum keluarga di negara-negara tersebut mendorong perlindungan perempuan dan anak? 3. Mengapa ada perbedaan ragam keadaan perlindungan perempuan dan anak dalam hukum keluarga di dunia islam?. Disertasi ini menggunakan analisis jender khususnya teori kebijakan perspektif jender yaitu kebijakan buta jender, kebijakan netral jender dan kebijakan sadar jender. Selain itu, teori pendekatan proteksionisme dan keadilan substantif juga digunakan. Data utama adalah perpaduan dari data perundangan atau literatur dan data realita dari penelitian lapangan. Hasil penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa hukum keluarga di dunia Islam, diwakili Indonesia, Turki dan Aljazair, telah menunjukkan upaya perlindungan perempuan dan anak. Harus diakui, masih ada beberapa persoalan yang harus diatasi tidak hanya pada tataran normatif tapi juga terutama pada ranah praksis. Hukum keluarga Turki masuk kategori kebijakan sadar jender karena adanya tingkat perlindungan perempuan dan anak yang tinggi yang juga telah mendorong ke arah keadilan jender. Sementara itu, hukum keluarga Indonesia masuk kategori moderat dengan adanya kebijakan sadar jender pada aspek tertentu tapi juga kebijakan buta jender pada aspek lain. Hukum keluarga Aljazair masuk kategori kebijakan buta jender pada banyak aspek meski sebenarnya telah menunjukkan upaya perlindungan perempuan dan anak pada sebagian aspek lainnya. Kebijakan di dunia Islam, dengan pengecualian Turki, mengambil pendekatan proteksionisme daripada pendekatan keadilan-kesetaraan gender. Keadaan di berbagai negara tersebut dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah pengaruh politik, sosial- budaya dan pemahaman keagamaan.Disertasi ini menawarkan potret alternatif dari asumsi umum tentang sikap hukum keluarga di dunia Islam terhadap perempuan dan anak, yang biasanya digambarkan suram dan tidak adil . Terlepas dari masih banyaknya ketimpangan, hukum keluarga di Dunia Islam bisa dikatakan telah mendorong upaya perlindungan perempuan dan anak dalam berbagai aspek. Argumentasi ini terutama menjadi semakin akurat ketika digunakan pendekatan historis yang menunjukkan adanya upaya modernisasi dengan inkorporasi semangat perlindungan perempuan dan anak. Selain itu, ditemukan juga keterbatasan pada teori kebijakan jender khususnya ketika diaplikasikan secara kaku pada konteks dunia Islam. Oleh karenanya, diperlukan telaah ulang dan reformulasi teori analisis jender atas kebijakan yang lebih relevan dan memberikan ruang bagi kompleksitas kenyataan dalam konteks dunia Islam. Dalam rangka perbaikan ke depan, berbagai upaya perlu dilakukan yang meliputi studi elaborasi lanjutan, sinergi berbagai pihak dalam mendorong perbaikan baik dalam tataran normatif maupun dalam tata laksana.