Analisis upah pekerja terhadap kesejahteraan ekonomi pegawai Wingko Wahyu Utama perspektif Ibnu Taimiyah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Rufaidah, Tsaniya (2023) Analisis upah pekerja terhadap kesejahteraan ekonomi pegawai Wingko Wahyu Utama perspektif Ibnu Taimiyah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

[img] Text
Tsaniya Rufaidah_G74219119 ok.pdf

Download (3MB)

Abstract

Tingkatan upah dengan pasar tenaga kerja dihubungkan juga melalui ekonomi islam. Ketetapan upah itu perlu pertimbangan sehingga bisa diterima oleh kedua belah pihak. Ibnu Taimiyah menjabarkan upah yang setara akan ditetapkan oleh upah yang sudah diketahui (musamma) bila ada yang bisa dijadikan pijak untuk kedua belah pihak. Separti halnya dalam kasus sewa ataupun jual, harga yang sudah diketahui (tsaman musamma) bisa diperlakukan sebagai harga yang setara. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti upah pekerja terhadap kesejahteraan ekonomi pegawai Wingko Wahyu Utama prespektif Ibnu Taimiyah. Metode yang dilakukan dalam penelitian yang dilaksanakan yakni kualitatif deskriptif. Untuk penelitian yang dilaksanakan pengumpulan data yakni melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada pemilik, karyawan, dan konsumen Wingko Wahyu Utama. Analisis data deskriptif yang digunakan yakni berupa proses menganalisis, menjabarkan serta meringkas fenomena atau kejadian dari data yang diperoleh lewat proses pengamatan langsung di lapangan atau wawancara. Hasil dalam penelitian ini adalah upah atau gaji terdapat beberapa opsi pemberian tergantung para pekerja diberikan dalam bentuk harian, mingguan, atau bulanan. Bonus pada pegawai Wingko Wahyu Utama yang diberikan adalah pihak agen bukan pihak pabrik karena di dalam sistem upah pabrik tidak ada bonus kepada pegawai. Untuk pegawai lama dan baru tidak ada perbedaan upah semuanya sama rata dihitung dengan seberapa banyak bak yang dihasilkan oleh setiap pekerja. Konsep upah yang adil belum berjalan pada Wingko Wahyu Utama dikarenakan pihak pabrik memberikan upah di bawah standar minimum. Konsep upah yang adil menurut Ibnu Taimiyah yakni keadilan yang benar bukan sama rata melainkan sebanding dengan hal yang telah dilakukan. Kesejahteraan yang terdapat pada maqashid syariah, dalam memelihara jiwa (An-Nafs) dan Memelihara Keturunan (An-Nasl) belum dilakukan oleh pihak Wingko Wahyu Utama, karena pihak pabrik tidak memberikan tunjangan kehamilan, tidak mendaftarkan pekerja di BPJS Ketenagakerjaan atau Kedisnaker. Apabila terjadi kecelakaan pihak pabrik tidak ada aturan yang memberikan jaminan kesehatan kepada pekerja. Konsep kesejahteraan menurut Ibnu Taimiyah adalah kemakmuran dan Kesehatan sebuah masyarakat. Dalam praktik Wingko Wahyu Utama para pekerja harus mendapatkan kemakmuran dan Kesehatan yang terutama pada Kesehatan moral yang harus diberikan namun pada praktiknya hal tersebut masih kurang. Peneliti memberikan saran kepada pihak Wingko Wahyu Utama untuk dapat memberikan upah pekerja yang benar selaras dengan ajaran Islam supaya bisa mencapai kesejahteraan ekonomi pada setiap pegawai.

Statistic

Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Creators:
CreatorsEmailNIM
Rufaidah, Tsaniyatsaniyarufaidah@gmail.comG74219119
Contributors:
ContributionNameEmailNIDN
Thesis advisorGhozali, Muhammad Lathoiflathoif@uinsby.ac.id2003117501
Subjects: Ekonomi Islam
Kesejahteraan Sosial
Keuangan
Keywords: Upah pekerja perspektif Ibnu Taimiyah; kesejahteraan ekonomi
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam > Ekonomi Syariah
Depositing User: Tsaniya Rufaidah
Date Deposited: 25 May 2023 06:11
Last Modified: 25 May 2023 06:11
URI: http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62614

Actions (login required)

View Item View Item