This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Maghfiroh, Lailatul (2023) Analisis Mukhābarah dan Al - ‘Urf terhadap praktik paroan sawah di Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabya.
Text
Lailatul Maghfiroh_C92219106 OK.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) melalui teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data tersebut dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis dengan menggunakan pola pikir deduktif, yaitu memaparkan dari Mukhābarah dan Al-‘Urf yang menganalisis praktik paroan sawah di Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan: Pertama, praktik paraon sawah dalam bagi hasil tidak sesuai dengan kesepakatan diawal. Diawal bersepakat untuk bagi hasilnya dibagi sama rata yaitu 50% pemilik sawah 50% penggarap sawah. Dalam praktik paroan tersebut dalam satu tahun bisa mengalami panen 2 sampai 3 kali dan untuk ketentuan bagi hasil dalam panen yang ketiga tidak sesuai dengan kesepakatan diawal. Ketentuan bagi hasil tersebut berbeda dengan alasan sudah menjadi kebiasaan oleh warga desa tersebut. Kedua, dari segi rukun praktik paroan sawah sudah memenuhi rukun dari akad Mukhābarah sedangkan untuk syaratnya terdapat ketidaksesuaian antara syarat akad Mukhābarah dengan praktik paroan sawah yang ada di Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan terkait dengan presentasenya yang diawal bersepakatan presentasi bagi hasilnya sama rata. Namun ketika panen ketiga presentasi tersebut berubah menjadi 25% untuk pemilik sawah dan 75% untuk penggarap sawah dengan alasan bahwa sudah menjadi kebiaasan masyarakat disana. Terdapat 5 orang yang melakukan praktik paroan sawah di Desa Kandangrejo Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. 4 diantaranya melakukan praktik paroan sesuai dengan rukun dan syarat kerjasama akad Mukhabarah. Namun satu diantaranya terdapat ketidaksesuaian terkait dengan bagi hasil. Maka dari itu dilihat dari segi ‘Urf termasuk dalam kategori ‘Urf fasid sebab definisi ‘Urf fasid yaitu suatu kebiasaan tersebut bertentangan dengan syara’. Sejalan dengan kesimpulan diatas penulis menyarankan untuk pemilik sawah hendaknya membuat kesepakatan dengan adanya bukti tulis tangan agar dapat dijadikan pegangan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ataupun perbuatan yang dapat merugikan salah satu pihak. Setiap hasil panen hendaknya meminta bukti kwitansi terkait rinciannya. Sedangkan bagi penggarap sawah hendaknya lebih memperjelas ketentuan dalam melakukan akad kerjasama paroan sawah tersebut. Hal tersebut bertujuan agar kerjasama yang dilakukan oleh kedua belah pihak dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan kerukunan antara penggarap dengan pemilik sawah tetap terjaga.
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Hukum Ekonomi | ||||||||
Keywords: | kerjasama; Bagi hasil; paroan | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah | ||||||||
Depositing User: | Lailatul Maghfiroh | ||||||||
Date Deposited: | 16 Jun 2023 03:40 | ||||||||
Last Modified: | 16 Jun 2023 03:40 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/62923 |
Actions (login required)
View Item |