Tinjauan hukum islam terhadap konsep keluarga sakinah pada anak penyintas perceraian: studi kasus di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Lisvia, Lathifatus Tsaniyah (2023) Tinjauan hukum islam terhadap konsep keluarga sakinah pada anak penyintas perceraian: studi kasus di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Lisvia Lathifatus Tsaniyah_C71219072_OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Skripsi ini menjawab pertanyaan yang dituangkan dalam rumusan masalah: bagaimana konsepsi keluarga sakinah pada anak penyintas perceraian di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto dan bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap konsepsi keluarga sakinah pada anak penyintas perceraian di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam pengambilan data, peneliti menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Dengan itu maka peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari data kepada anak-anak penyintas perceraian di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto terkait dengan konsepsi keluarga sakinah menurut mereka. Setelah memperoleh data dari 7 informan, kemudian data tersebut akan diolah dan dianalisis menggunakan teori hukum islam yaitu dalam hal ini KHI dan beberapa pendapat ulama kontemporer. Penelitian ini menunjukkan beberapa temuan penting. Temuan pertama adalah bahwa konsep keluarga sakinah pada anak penyintas perceraian di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto terdapat beberapa kesamaan yaitu suami istri harus saling menghormati, saling membantu satu sama lain, yang memiliki kesabaran dan juga bisa mendidik anak-anaknya dengan baik. Selain itu, mereka juga melihat bahwa resolusi konflik yang baik merupakan indikator keluarga sakinah. Lebih lanjut, mereka juga mengatakan bahwa hak dan kewajiban juga harus dilaksanakan dengan baik. Kedua, terhadap temuan diatas menunjukkan bahwa ada kesesuaian mengenai konsep keluarga sakinah antara pandangan anak penyintas perceraian dengan konsepsi dalam hukum islam. Sebagai contoh, pemenuhan hak dan kewajiban suami istri yang merupakan indikator keluarga sakinah juga jelas diatur dalam KHI dan Fikih selain itu anti kekerasan termasuk manajemen resolusi konflik yang tidak menyakiti itu juga sesuai dengan hukum islam yang lebih jelasnya lagi telah dipaparkan oleh pendapat-pendapat ulama kontemporer. Selaras dengan kesimpulan yang diperoleh maka disarankan: Pertama diharapkan bagi anak-anak penyintas perceraian mampu memiliki pandangan positif tentang rumah tangga yang bahagia. Kedua, diharapkan dengan melakukan ini bisa meninggalkan dukungan dan juga bisa