Strategi kebijakan moneter menghadapi ancaman resesi dengan pengendalian inflasi di Indonesia tahun 2022

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nisa, Vina Choirun (2023) Strategi kebijakan moneter menghadapi ancaman resesi dengan pengendalian inflasi di Indonesia tahun 2022. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Vina Choirun Nisa_ G01219032.pdf
Download (2MB)

Abstract

Telah terjadi kontraksi tajam sehingga membuat cash flow negara menjadi minus atau defisit selama pandemi, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah menggelontorkan stimulus besar-besaran (ekspansif) sebagai upaya recovery dengan harapan daya beli akan mengalami eskalasi sehingga GDP dapat mencapai target yang diinginkan, stimulus tersebut dinilai para ahli telah tepat sasaran yang ditandai dengan surplusnya cash flow negara secara perlahan, namun seiring berjalanya waktu dampak negatif mulai terlihat akibat digelontorkanya stimulus besar-besaran tersebut mengakibatkan kuantitas uang beredar melebihi batas wajar, hal itu digambarkan oleh tingkat inflasi dengan range tinggi, maka bank sentral dan kementerian mengatasinya menggunakan stimulus kontraktif. Penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif deskriptif, penelitian ini bertujuan menganalisis dan menjelaskan strategi kebijakan moneter menghadapi ancaman resesi dengan pengendalian inflasi di Indonesia tahun 2022, peneliti menggunakan informasi yang berasal dari Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini telah terjadi inflasi yang cukup tinggi pada tahun 2022 sebesar 5,51% akibat digelontorkanya stimulus ekspansif untuk recovery ekonomi pasca pandemi, inflasi yang mengalami eskalasi terus menerus menjadikan adanya peluang resesi di masa mendatang, sebelum hal itu tejadi pemerintah bekerja sama dengan bank sentral untuk mengontrol inflasi melalui kebijakan uang ketat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah stimulus kontraktif dinilai tepat sasaran untuk mengendalikan inflasi dan menghadapi ancaman resesi melalui beberapa instrumen khususnya di lingkup moneter seperti eskalasi suku bunga, penjualan surat berharga, pengurangan kuantitas uang beredar, eskalasi cash ratio dan pemberian credit selective control.