Makna kelapangan dada perspektif Bintu Shati dalam kitab Al Tafsir Al Bayani lil Quran Al Karim: telaah surah Al Inshirah

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Nisa', Kholifatun (2023) Makna kelapangan dada perspektif Bintu Shati dalam kitab Al Tafsir Al Bayani lil Quran Al Karim: telaah surah Al Inshirah. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Kholifatun Nisa'_E93219096 ok.pdf
Download (1MB)

Abstract

Allah telah memberikan banyak pedoman juga kenikmatan dalam kehidupan setiap manusia. Kenikmatan yang Allah berikan salah satunya dengan dilapangkannya dada bagi seseorang dalam menghadapi suatu cobaan kehidupan. Dalam penelitian ini akan mengkaji mengenai lafaz sharḥ dalam surah al-Inshiraḥ. Lafaz sharḥ dalam surah al-Inshiraḥ ini sendiri memiliki makna dilapangkan atau dibukanya dada Nabi. Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah; 1) Bagaimana makna kelapangan dada dalam Surah Al-Inshiraḥ perspektif Bintu Shāṭi dalam kitab Al-Tafsīr Al-Bayāni lil Qur’ān Al-Karīm. 2) Apa tujuan dilapangkannya dada Nabi dalam Surah Al-Inshiraḥ perspektif Bintu Shāṭi’ dalam kitab Al-Tafsīr Al-Bayāni lil Qur’ān Al-Karīm. Tujuan dari penelitiian ini sendiri adalah untuk menganalisis makna kelapangan dada dalam surah al-Inshiraḥ, juga mendeskripsikan tujuan dibukanya dada Nabi dalam surah al-Inshirah perspektif Bintu Shāṭi’ dalam kitab Al-Tafsīr Al-Bayāni lil Qur’ān Al-Karīm. Jenis penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan (library research) dan ditulis menggunakan model penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Yakni memaparkan makna kelapangan dada dalam surah al-Inshiraḥ berdasarkan penafsiran Bintu Shāṭi’ dalam kitab Al-Tafsīr Al-Bayāni lil Qur’ān Al-Karīm. Seluruh pembahasan dalam penelitian yang telah dijelaskan dapat disimpulkan menjadi beberapa poin penting; 1) Makna kelapangan dada dalam surah al-Inshirah perspektif Bintu Shāṭi’ diartikan dengan petunjuk keimanan, cahaya kebenaran, tenangnya keyakinan, dan kedamaian jiwa. 2) Tujuan dari dibukanya dada Nabi adalah untuk memberikan motivasi pada Nabi agar tetap optimis akan dakwah yang disampaikan, walau terdapat banyak rintangan dan penolakan, dan berserah diri kepada Allah akan segala sesuatu.