Modal religius dalam inklusi sosial keagamaan di Sesa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri

This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Asyhabuddin, Asyhabuddin (2020) Modal religius dalam inklusi sosial keagamaan di Sesa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. PhD thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Text
Asyhabudin_F530415040 OK.pdf
Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji modal religius yang dimiliki oleh warga desa Kepung, kecamatan Kepung, kabupaten Kediri, dalam praktik inklusi sosial oleh umat Islam, sebagai kelompok keagamaan mayoritas, kepada para pemeluk agama lain, yakni Katolik, Kristen dan Hindu. Penelitian ini mengkaji tiga hal: bentuk, faktor pembentuk dan pelestari dan pengaruh modal religius dalam inklusi sosial keagamaan desa Kepung. Untuk mendapatkan hasil yang reliable, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan multi-disipliner, yang menggabungkan bidang sosiologi agama, studi agama, fenomenologi agama dan antropologi agama. Data didapatkan dengan melakukan pengamatan dan wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat dua faktor yang menopang praktik inklusi sosial keagamaan di desa Kepung, yaitu pengajaran keagamaan yang positif dan pengalaman kehidupan beragama yang positif. Kedua faktor tersebut mampu menumbuhkan rasa saling percaya, norma timbal balik dan jejaring sosial antar pemeluk beragam agama. Kedua faktor inilah yang disebut modal religius, yakni pengetahuan keagamaan dan pengalaman keberagamaan yang menopang tumbuhnya rasa saling percaya, norma timbal balik dan jejatring sosial antar pemeluk agama. Modal religius dibentuk dan dilestarikan melalui dua jalan, yaitu pembiasaan melalui pengajaran agama dan keterbiasaan melalui interaksi sosial antar umat beragam beragama. Modal religius memiliki peran penting dalam mempersempit atau bahkan menghapuskan ethnic distance di desa Kepung. Secara teoretis, penelitian ini memperluas domain modal religius, dari individual ke sosial, dan mengubah persepsi tentang konflik keagamaan, dari agama sebagai korban ke agama sebagai faktor penentu.