This item is published by Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Tabrani, Ahmad Yusam (2023) Penerapan konsep Hadid al-Basar pada kitab tuhfat al-Muhtaj bi sharh al-Minhaj karya Ibn Hajar al-Haytami dalam penentuan awal bulan hijriah di Indonesia. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Text
Ahmad Yusam Tabrani_C06219002 full.pdf Restricted to Repository staff only until 21 December 2026. Download (3MB) |
|
Text
Ahmad Yusam Tabrani_C06219002.pdf Download (4MB) |
Abstract
Penulisan skripsi ini mengambil judul Penerapan Konsep Hadid al-Basar Pada Kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Sharh al-Minhaj Karya Ibn H}ajar al-Haytami Dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah di Indonesia. Dalam judul skripsi ini terdapat dua rumusan masalah. Pertama, bagaimana konsep hadid al-basar pada kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Sharh al-Minhaj karya Ibn Hajar al-Haytami. Kedua, bagaimana implementasi konsep hadid al-basar pada penentuan awal bulan Hijrian di Indonesia. Data primer pada penulisan skripsi ini yaitu Kitab Tuh}fat al-Muhtaj Bi Sharh al-Minhaj Karya Ibn Hajar al-Haytami, disokong dengan data sekunder hasil wawancara dengan KH. Ahmad Ghazali Muhammad Fathullah juga Ismail Fahmi kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktorat Jenderal Bimbingan Agama Islam, Kementerian Agama, juga buku-buku, artikel-artikel, jurnal, laporan penelitian yang berkaitan dengan penentuan awal bulan di Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini menggunakan literasi dan wawancara. Kemudian penulis menganalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis naratif. Hasil penelitian ini menjelaskan kesimpulan bahwa, dari kutipan kitab tersebut dapat dipahami bahwa kesaksian melihat hilal dari orang yang memiliki pengelihatan tajam tidak dapat dijadikan penetapan awal bulan bagi orang-orang pada umumnya. Tapi kesaksiannya tersebut berlaku untuk dirinya pribadi, kecuali kalau memang tanpa kesaksian dari h}adi<d al-bas>>>>{ar tersebut, orang-orang pada umumnya sudah dapat mengetahui posisi hilal. Juga kewajiban berpuasa bagi mereka yang melihat hilal meskipun ia bukan lah orang yang adil, perempuan, anak kecil, orang yang tidak bersaksi dihadapan hakim, ataupun orang yang sudah bersaksi tapi tidak didengarkan, maka hukumnya wajib berpuasa seperti orang yang kesaksiannya benar dan dapat dipercaya. Seirama dengan yang dikemukakan oleh Ibn Hajar al-Haytami dan yang pada hal ini adalah Perukyat hadid al-basar yang mana hukum kesaksiannya dalam melihat hilal maka wajib berpuasa seperti orang orang pada umumnya. Namun berbeda lagi jika kisaksian melihat tersebut tidak sendirian dan ada beberapa orang lain juga yang berhasil melihatnya, meskipun sebelumnya terlebih diarahkan dari seorang hadid al-basar. Hal tersebut tetap diterima oleh syariat dengan syarat dapat diambil sumpah atas kesaksiannya
Statistic
Downloads from over the past year. Other digital versions may also be available to download e.g. from the publisher's website.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||||
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | Agama Ibadah |
||||||||
Keywords: | Konsep Hadid al-Basar; kitab tuhfat al-Muhtaj bi sharh al-Minhaj; penentuan awal bulan hijriah | ||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Falak | ||||||||
Depositing User: | Ahmad Yusam Tabrani | ||||||||
Date Deposited: | 21 Dec 2023 08:22 | ||||||||
Last Modified: | 21 Dec 2023 08:22 | ||||||||
URI: | http://digilib.uinsa.ac.id/id/eprint/65581 |
Actions (login required)
View Item |